Jenis Refleks Bayi (Refleks Primitif Bayi) : Pemeriksaan dan Intepretasi

refleks primitif bayi

Jenis refleks bayi atau refleks primitif bayi banyak sekali jenisnya dan setidaknya kami mencatat terdapat 12 refleks yang dapat terjadi mulai dari refleks glabellar, refleks menghisap, hingga refleks berjalan. Kesemua ini adalah refleks fisiologis yang normal muncul pada bayi baru lahir.

Refleks sendiri adalah mekanisme tubuh untuk merespon dengan cepat dimana impuls dari sensoris tidak diintepretasi ke otak manusia, melainkan langsung berbelok dari sensoris menuju serabut motoris di lengkung refleks yakni di medulla spinalis baik bagian medulla dan korteks.

Bacaan Lainnya

Pada orang dewasa refleks, banyak jenisnya seperti refleks fisiologis dan patologis. Pada dewasa refleks fisiologis seperti refleks patella, refleks achiles, dan refleks lainnya sedangkan refleks patologis jenisnya seperti refleks Babinski, chadock, rosselimo, brudzinski dan lainnya.

Apa Manfaat Refleks secara umum?

Prinsipnya kegunaan refleks ini adalah untuk melindungi tubuh dari berbagai ancaman. Contohnya refleks patella, dimana pada reflek patella kita ketuk ligamentum patellaris maka ketukan tersebut ibarat ada ancaman untuk merobek ligament, maka ligament tersebut memendek dan terjadi respon menendang kedepan. Inilah refleks patella.

Contoh kedua, apabila kita tidak sengaja menyentuh api rokok maka tangan kita yang menyentuh dengan cepat menghindar maka gerakan tersebut adalah gerakan refleks, dimana gerakannya relative lebih cepat dibangingkan gerakan biasa.

Apa saja Jenis Refleks Bayi Baru Lahir?

  1. Refleks Glabella : pada refleks ini menilai kedipan kedua mata bayi. Cara melakukannya dengan mengetuk pelan pada bagian os frontal anterior atau dahi bayi, kemudian menggesernya ke bawah dikit sejajar dengan hidung. Lalu dilihat kedipan mata yang terjadi. Ini normal terjadi berarti kalau refleks ini tidak terjadi maka kita curiga ada sesuatu.
  2. Refleks Snout (moncong) : pada refleks ini, cibirkan bibir bayi dengan jari steril, lalu agak tekan kearah tengah. Adanya kontraksi dari otot di bibir menandakan ada refleks dan bibir berbentuk seperti moncong.
  3. Refleks Rooting (menoleh) : refleks ini menilai putaraan dari kepala dan mulut menuju jari yang sebelumnya diusapkan dan disentuhkan ke pipi bayi dengan halus.
  4. Refleks menghisap (sucking) : refleks yang paling sering muncul pada setiap mamalia berkaitan setelah refleks menoleh. Adanya insting menghisap segala sesuatu dengan cepat benda yang menyentuh mulut terjadi dan disertai menelan benda-benda yang didekatnya. Alat pengujinya bisa menggunakan dot bayi.
  5. Refleks Palmomental : pada refleks bayi ini usap telapak tangan bayi bagian thenar, dari proksimal ke distal. Bagian thenar adalah bagian dekat dengan jempol, usap di bagian telapak tersebut dari tangan ke jempol. Refleksnya berupa kontraksi otot mentalis pada sisi yang sama (ipsilateral).
  6. Refleks memegang : pada reflek ini, dekatkan benda missal pensil pada tangan bayi. Maka dengan cepat bayi akan memegang kuat benda tersebut. Selain pensil dapat digunakan jari pemeriksa. Selain mendekatkan pada telapak tangan, juga dapat didekatkan pada telapak kaki bayi, dan nanti telapakknya akan mengkerut otot telapak kaki akan berkontraksi merespon rangsangan tersebut.
  7. Refleks Moro : refleks ini digunakan untuk menilai adanya kerusakan syaraf seperti erb. Palsy. Apabila tidak terdapat respon refleks, menandakan adanya kerusakan sistem syaraf pusat. Cara melakukannya dengan bayi di telengangkan di tangan kita, kemudian jatuhkan sedikit beberapa sentimeter secara tiba-tiba bayi (tetap di pegang tetapi dibuat sensasi jatuh), maka akan muncul jempol fleksi, telapak tangan naik, kepala ekstensi, lalu bayi menangis. Bagian ekstremitas atas seperti tangan akan abduksi kemudian bergerak simetriks mengikuti gerakan. Ini pemeriksaan yang perlu kehati-hatian, jangan sampai bayi jatuh beneran. Dan pemeriksa harus sering berlatih pada manekin sebelum mempraktikkannya pada bayi asli.
  8. Refleks Galant: pada refleks ini bayi ditengkurapkan atau dipegang secara tengkurap. Lalu bagian sisi punggung tepi, disentuh dengan jari membentuk garis dari atas ke bawah, dari dada ke perut. Gerakan refleks berupa ayunan panggul bayi pada sisi yang sama usapan dan sentuhan tersebut.
  9. Refleks tonik Leher asimetris : pertama bayi di telentangkan. Kemudian kepala diputar ditolehkan 90 derajat. Refleks muncul berupa tangan dan kaki pada sisi wajah yang menoleh akan ekstensi. Kemudian tangan dan kaki pada sisi belakang kepala (occipital) akan fleksi. Gambaran ini seperti postur orang menari.
  10. Refleks Babkin : pada refleks ini tekan sedikit kedua telapak tangan bayi. Adanya kepala bayi yang mengangguk dan menoleh kebawah, disertai menoleh kanan kiri serta mulut terbuka menandakan refleks ini positif.
  11. Refleks Menelapak (Placing) : pada refleks ini ketika bayi menangis, lalu angkat bayi dan telapakkan kaki ke tepi meja. Maka bayi akan memfleksikan kaki, dan mencoba menaiki meja kemudian, dia berusaha mengekstensi kaki dan berusaha berdiri.
  12. Refleks berjalan : ini merupakan lanjutan dari refleks menelapak, dimana bayi tetapi dipegang dan dicondongkan ke arah depan sekitar 10-20 derajat adanya langkahan bayi dan bayi mencoba berjalan menunjukkan refleks ini positif.
Baca Juga:  Sindrom Silver Russell : Genetik Kromsom 7 dan 11

Demikian refleks-refleks primitive pada bayi yang dapat kami sampaikan, apabila terdapat pertanyaan dan koreksi, silahkan tuliskan dikomentar.

Oleh: dr. M. Wiwid Santiko
Yogyakarta, 1 Juni 2017

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *