Hifema : Manifestasi Klinis hingga Tatalaksana

hifema

Hifema adalah pengumpulan darah di camera okuli anterior mata (spasium di antara korna dan iris) dengan gejala nyeri dan apabila tidak diobati dapat menghalangi pandangan parsial dan permanen. Darah akan menutupi sebagian besar dan seluruh iris dan pupil. Menghalangi pandangan.

Penyakit ini biasanya disebabkan oleh trauma mata dan diperparah dengan meningkatnya tekanan intraokuler (tekanan di dalam mata). Seringnya tidak muncul gejala pada anak-anak terutama pada kondisi anemia sikle sell dan hemophilia.

Bacaan Lainnya

Jika terjadi penyakit ini, maka dibutuhkan penanganan medis segera. Jalan terbaik untuk mencegah penyakit iniadalah memakai pelindung mata ketika bermain olahraga. Jangan pernah meremehkan trauma ringan di mata, walaupun tidak ada tanda perdarahan, tetaplah periksakan ke dokter jika anda mengalami trauma ringan di mata.

Apa saja Penyebab Hifema?

Penyebab penyakit ini terbanyak karena trauma, biasanya akibat kecelakaan saat olahraga, kecelakaan ditempat kerja dan dirumah, serta terjatuh. Penyakit ini dapat disebabkan oleh :

  1. adanya pembuluh dara tidak normal di permukaan iris.
  2. adanya infeksi mata yang disebabkan virus herpes
  3. terdapat penyakit pembekuan darah seperti hemophilia, anemia sickle sel.
  4. adanya kanker mata dan masalah pada lensa intraokuler (implantasi lensa artificial).

Bagaimana Gejala Hifema?

Tanda dan gejala penyakit ini sangat sederhana. Gejala tersebut meliputi : tampak adanya darah pada bagian mata depan, lebih sensitive terhadap cahaya, nyeri di mata, pandangan kabur, pandangan berawan dan terhalang, dan darah mungkin tidak terlihat ketika hifemanya kecil.

Bagaimana Pemeriksaan Hifema?

Pemeriksaan penyakit ini, dokter akan memulai menganamnesis dan menggali riwayat kesehatan anda untuk mengetahui adanya riwayat trauma mata dan kondisi yang memicu perdarahan di mata. Setelah melakukan pemeriksaan fisik di mata, dokter akan menggunakan salah satu metode berikut ini untuk mendiagnosis penyakit ini.

Baca Juga:  Astigmatisma (Mata Silinder) : Gejala hingga Tatalaksana

Pemeriksan tersebut meliputi : pemeriksaan mata lengkap komprehensif unntuk memeriksa kemampuan melihat, memeriksa tekanan bola mata, memeriksa dengan slit lamp (sebuah alat seperti mikroskop yang diarahkan ke mata), dan CT-scan dapat dilakukan apabila dicurigai adanya fraktur pada tulang orbita, setelah terjadi trauma yang keras.

Bagaimana Pengobatan Hifema?

Jika penyakit ini ringan, maka dapat sembuh sendiri sekitar 1 minggu. Anda daapt mengobati nyerinya dengan obat antinyeri yang tidak mengandung aspirin. Aspirin harus dihindari karena akan mengencerkan darah dan meningkatkan perdarahan di mata.

Prinsip pengobatan didasarkan berbagai faktor, seperti : usia anda, status kesehatan dan riwayat penyakit yang diderita, trauma yang lama, intoleransi terhadap obat-obatan tertentu dan pilihan personal pengobatan.

Anamnesis dan penggalian informasi medis yang lengkap akan menentukan pengobatan, dimana terdapat pilihan seperti : tetes mata yang mengandung steroid untuk memgurangi peradangan dan tetes mata yang dapat mendilatasi untuk meringankan nyeri.

Selain itu dapat sarankan untuk menginstirahatkan mata yang terkena, membatasi gerakan mata (tidak membaca dan melihat televisi), dan menaikkan kepala setidaknya 40 derajat ketika tidur untuk mempercepat absorbsi darah ke tubuh, serta cek tekanan bola mata setiap harinya.

Apa Komplikasi dari Hifema?

Salahs atu komplikasi serius dari penyakit ini adalah meningkatnya tekanan bola mata. Jika penyakit ini terjadi peningkatan tenanan bola mata yang berat, maka disarankan untuk tindakan pembedahan untuk mengambil kelebihan darah yang berada di kamera okuli anterior. Tekanan intraokuler akan turun pada beberapa orang dengan anemia sikle sel.

Tekanan pada mata naik ketika darah di kamera okuli anterior membeku dan menutup canalis schlem (saluran pembuangan cairan bola mata).dalam jangka panjang akan memicu glaucoma. Jika sudah terjadi glaucoma maka dibutuhkan perawatan segera.

Baca Juga:  Kalazion - Gejala, Penyebab dan Tatalaksana

Pemeriksaan pada saluran ini pun dilakukan jika tidak membaik dalam pengobatan beberapa minggu. Kemudian ditentukan pengobatan selanjutnya entah cukup dengan medikamentosa atau perlu tindakan pembedahan untuk membuka saluran tersebut.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat. Salam DokterMuslim.com

Oleh: dr. M. Wiwid Santiko
Yogyakarta, 16 Juni 2017

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *