Jenis Katarak : Gejala Hingga Tatalaksana

jenis katarak

Jenis katarak meliputi Katarak nuklear, kortikal, capsular posteror, kongenital, sekunder, traumatik dan katarak radiasi. Katarak adalah kekeruhan dan kepadatan pada area lensa mata dimulai ketika protein di mata membentuk gumpalan yang mengeruhkan lensa membuat arah cahaya yang dilihat tidak tertangkap baik pada retina.

Retina bekerja dengan mengubah sensor cahaya dari lensa menjadi impuls syaraf. Kemudian menyalurkannya ke nervus optikus, dan menghantarkannya pada otak gyrus area broadman 17, 18 dan 19 untuk diintepretasikan. Berkembangnya lambat dan sangat menggangu penglihatan.

Bacaan Lainnya

Katarak dapat terjadi pada kedua mata, tetapi biasanya tidak terjadi pada waktu bersamaan. Katarak sering ditemukan pada orang tua. Sekitar setengah orang di US mengalami katarak pada usia 80 tahun, begitupun di Indonesia, sering mengalami katarak dengan usia diatas 60 tahun.

Etiologi Berbagai Jenis Katarak

Terdapat beberapa penyebab yang mendasari dari katarak. Penyebab tersebut meliputi:

  1. radiasi sinar ultraviolet dan merokok
  2. produksi berlebihan dari oksidan, dimana molekul oksigen kehilangan satu elektron sehingga tidak stabil, yang menjadi senyawa kimia berbahaya (ROS).
  3. penggunaan jangkap panjang kortikosteroid
  4. memiliki penyakit lain seperti diabetes dan trauma
  5. Sedang menjalani radioterapi

Faktor Risikonya :

  1. Usia tua dan obesitas
  2. Sering mengkonsumsi alkohol dan merokok
  3. Tekanan darah tinggi dan diabetes
  4. terpapar sering matahari dan radiasi baik X-ray maupun terapi kanker
  5. ada riwayat keluarga katarak dan kerusakan mata sebelumnya

Jenis Katarak

Terdapat perbedaan jenis katarak. Jenis ini diklasifikasikan berdasarkan dimana, letak dan bagaimana berkembangnya katarak pada mata.

  1. Katarak Nuclear : terbentuk di tengah lensa, dan menyebabkan nukleus atau bagian tengah mata menjadi kecoklatan dan kekuningan.
  2. Katarak Kortikal : pelebaran seperti wedge-shape, dan terbentuk di tepi nukleus.
  3. Katarak Radiasi : terbentuk setelah seseorang terpapar radioasi baik radiasi nuklir maupun radiasi dari terapi kanker.
  4. Katarak Traumatik : didapat setelah kerusakan mata, tetapi membutuhkan beberapa tahun setelah trauma untuk memicu katarak jenis ini.
  5. Katarak Sekunder : disebabkan penyakit dan pengobatan. Penyakit ini berkaitan dengan perkembangan katarak seperti glaukoma dan diabetes. Penggunaan kortikosteroid seperti prednison dan pengobatan lain juga dapat memicu katarak jenis ini.
  6. Katarak Kongenital : muncul pada bayi baru lahir, terbentuk ketika tahun pertama bayi dan jarang terjadi pada usia selanjutnya.
  7. Katarak Posterior Kapsular : terbentuk lebih cepat dibanding jenis nuklear dan kortikal, dan terjadi kekeruhan pada belakang lensa.
Baca Juga:  Hordeolum – Gejala, Penyebab dan Tatalaksana

Tanda dan Gejala Berbagai Jenis Katarak

  1. Pandangan kabur dengan mata tampak keruh putih, dan saat gelap seperti mata kucing.
  2. gangguan melihat ketika malam hari atau ketika cahaya gelap.
  3. melihat warna menjadi pudar (memudar)
  4. meningkatkan sensitifitas terhadap silauan cahaya
  5. muncul Halo pada sekitar cahaya
  6. pandangan double
  7. membutuhkan pergantian kaca mata yang sering.

Pemeriksaan Berbagai Jenis Katarak

Pemeriksaan fisik mata untuk menilai katarak dan penglihatan diperlukan. Ini meliputi pemeriksan chart mata untuk melihat penghlihatan pada jarak yang berbeda. Tonometri digunakan untuk mengukur tekanan bola mata. Tonometri digunakan pada kornea.

Tetesan untuk membuat dilatasi pupil diperlukan, karena memudahkan melihat nervus optikus dan retina dibelakang mata. Pemeriksaan sensitifitas terhadap kilatan cahaya dan persepsi warna diperlukan juga.

Tatalaksana Berbagai Jenis Katarak

Jika anda belum mampu untuk dilakukan tindakan pembedahan, maka perbaikan gejala diperlukan. Ini meliputi penggunaan kaca mata, lensa dengan perbesaran besar, dan kaca mata dengan lapisan antisilau.

  1. Tindakan Pembedahan

Tindakan pembedahan direkomendasikan pada katarak untuk mencegah gangguan aktifitas sehari-hari seperti membaca dan mengemudi. Metode pembedahan yang dikelan adalah Phacoemulsifikasi, dimana menggunakan gelombang ultrasoud untuk menghancurkan lensa dan mengambil serpihannya.

Pembedahan Extracapsular meliputi pengambilan bagian keruh lensa dengan incisi kornea kadang dilakukan. Setelah tindakan bedah, lensa intraokular artifisial ditempatkan pada posisi lensa normal sebelumnya. Tindakan pembedahan ini mengambil katarak, dan memiliki tingkat keamanan dan keberhasilan yang tinggi. Kebanyakan pasien dapat pulang dari rumah sakit pada hari yang sama setelah tindakan pembedahan.

  1. Pencegahan

Untuk mengurangi risiko berkembangnya katarak, ada beberapa tips pencegahan : Pemeriksaan mata rutin, melindungi mata dari sinar UVB dengan memakai kaca mata, berhenti merokok, makan makanan sayur dan buah-buahan yang tinggi antioksidan, menjaga kesehatan dan berat badan serta mengontrol penyakit lain yang diderita seperti diabetes.

Baca Juga:  Astigmatisma (Mata Silinder) : Gejala hingga Tatalaksana

Oleh: dr. M. Wiwid Santiko
Yogyakarta, 20 Juli 2017

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *