Sindrom Werewolf (Hipertrikosis) : Gejala, Pemeriksaan dan Tatalaksana

sindrom werewolf hipertrikosis

Sindrom werewolf atau hipertrikosis adalah kondisi yang dicirikan dengan tumbuhnya rambut berlebihan di berbagai bagian tubuh. Sindrom ini dapat terjadi baik laki-laki dan perempuan, tetapi relatif jarang. Adanya abnormalitas pertumbuhan rambut, dapat terjadi menutupi wajah dan tubuh dalam bentuk patch kecil. Sindrom werewolf ini dapat muncul saat beru lahir atau berkembang setelahnya.

Hipertrikosis tergantung tipenya dan tidak mesti. Kongenital hipertrikosis yang paling jarang. Yang paling sering ditemukan adalah hirsutisme, dimana terjadi sekitar 7% populasi perempuan di Amerika Serikat.

Bacaan Lainnya

Apa Penyebab Sindrom Werewolf?

Penyebab dari sindrom ini masih belum diketahui secara jelas, tetapi ada dugaan karena turunan dari keluarga. hipertrikosis kongenital mungkin disebabkan reaktifasi gen yang menyebabkan pertumbuhan rambut.

Gen ini menyebabkan rambut tumbuh berlebihan. Karena kesalahan genetik yang tidak diketahui, menyebabkan gen rambut teraktifasi dan rambut akhirnya tumbuh. Hipertrikosis akuired terdapat rambut diberbagai tempat dan patch acak, disebabkan : kulit terlalu sensitif terhadap cahaya, malnutrisi,anoreksia nervosa, kanker, dan penggunaan obat androgenik steroid seperti minoksidil dan cyclosporin.

Hipertrikosis terjadi pada tempat spesifik pada tubuh dan dapat berkembang berasal dari: liken simplek kronis (munculnya patch besar dan gatal pada kulit), meningkatkan vaskularisasi darah dan menggunakan plester.

Apa saja Jenis Sindrom Werewolf?

Ada beberapa jenis dari sindrom ini, diantaranya:

  1. Kongenital hipertrikosis lanuginosa : pertama terlihat seperti lanugo normal, dan rambut menutup bayi baru lahir. Tetapi dalam beberapa minggu, rambut halus terus tumbuh di berbagai tempat di tubuh bayi.
  2. Kongenital hipertrikosis terminalis : rambut abnormal tumbuh mulai saat lahir, dan berlanjut seiring berjalanannya usia. Rambut biasanya panjang, dan tebal menutupi wajah dan tubuh.
  3. Hipertrikosis Nevoid: pertumbuhan rambut berlebihan tumbuh di berbagai tempat. Selain rambut, ditemukan satu atau lebih patch rambut.
  4. Hirsutisme : ini adalah hipertrikosis yang terjadi hanya pada perempuan, dimana rambut gelap tumbuh di tempat yang pada kondisi normal tidak ditumbuhi rambut, seperti wajah, dada dan punggung.
  5. Hipertrikosis akuired : berbeda dengan hipertrikosis kongenital, pada tipe ini pada tipe initerbentuk 2 jenis rambut selain lanugo,yakni rambut terminal atau rambut vellus. Rambut berlebihan tumbuh pada patch kecil atau area pertumbuhan rambut di tubuh.
Baca Juga:  Atrial Septal Defek (ASD) : Definisi, Gejala dan Tatalaksana

Bagaimana Gejala sindrom werewolf?

Telah disebutkan sebelumnya bahwa sindrom ini dapat terjadi saat baru lahir dan berkembang seiring berjalannya waktu. Hipertrikosis biasanya salahsatu dari 3 tipe rambut berikut ini:

  1. Vellus : folikel rambut biasanya pendek sekali, sekitar kurang dari 1/13 pada rambut normal. Lokasinya diberbagai tempatterutama di kaki, belakang telinga, bibir,dan telapak tangan. Vellus dapat terpigmentasi dan tidak terpigmentasi.
  2. Lanugo : tipe ini rambutnya sangat pendek dan baik, seperti rambut bayi baru lahir. Biasanya tidak terpigmentasi. Kebanyakan bayi kehilangan lanugo setelah beberapa hari atau minggu setelah lahir. Jika hipertrikosis muncul, lanugo dapat tersisa dan tidak dapat diobati dan dihilangkan.
  3. Terminal : rambutnya panjang dan tebal, dengan warna sangat gelap.

Perempuan dengan hirturisme, rambutnya berkembang di wajah, dada dan punggung. Gejala lain dari hipertrikosis adalah masalah pada gigi dan gusi. Gigi dapat tanggal dan gusi terjadi pembesaran.

Bagaimana Pengobatan Sindrom Werewolf?

Sindrom ini belum ada perawatan khusus dan anda belum dapat melakukan sesuatupun untuk mencegah kongenital sindromini. Untuk menurunkan risiko hipertrikosis akuired dapat dilakukan dengan menghindari menggunakan obat androgen seperti minoksidil.

Pengobatan hipertrikosis meliputi menghilangkan rambut dengan memendekkannya, dengan metode : mencukur gundul, menggunakan bahan kimia, mencabutinya, hingga memutihkannya.

Semua metode tersebut adalah solusi sementara. Dan tentunya menimbulkan efek samping seperti nyeri dan iritasi kulit. Pada beberapa bagian tubuh juga tidak mudah mengobati dengan metode diatas.

Terapi jangka panjang meliputi elektrolisis dan operasi laser. Elektrolisis adalah pengrusakan folikel rambut satu-persatu dengan elektroda listrik. Sedangkan operasi laser meliputi menyenteran cahaya laser di rambut sekali. Rambut rontok dapat terjadi permanen dengan pengobatan ini, dan juga membutuhkan waktu yang tidak singkat untuk proses dari awal sampai akhir terapi.

Baca Juga:  Sindrom Pfeiffer : Mutasi gen FGFR1 dan FGFR2

Demikian yang dapat kami uraikan tentang sindrom werewolf, apabila ada yang ingin ditanyakan,silahkan berkomentar. Salam DokterMuslim.com

Oleh: dr. M. Wiwid Santiko
Yogyakarta, 16 Mei 2017

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *