{"id":847,"date":"2016-07-26T14:16:02","date_gmt":"2016-07-26T14:16:02","guid":{"rendered":"http:\/\/doktermuslim.com\/?p=847"},"modified":"2017-04-22T08:07:51","modified_gmt":"2017-04-22T08:07:51","slug":"kalazion-gejala-penyebab-dan-tatalaksana","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/doktermuslim.com\/kalazion-gejala-penyebab-dan-tatalaksana\/","title":{"rendered":"Kalazion – Gejala, Penyebab dan Tatalaksana"},"content":{"rendered":"
Kalazion adalah peradangan paling sering di kelopak mata yang secara perlahan membentuk nodul yang membesar, disertai obstruksi kelenjar sebasea. Kalazion ada yang superficial dan profunda, tergantung kelenjar mana yang tersumbat. Kalazion profunda disebabkan inflamasi pada kelenjar meibom, sedangkan inflamasi pada kelenjar Zeiz menyebabkan kalazion superficial.<\/p>\n
Kalazion dapat terjadi rekurensi dan harus dievaluasi apakah terdapat tanda keganasan. Kadang diperlukan pemeriksaan patologi anatomi untuk menentukannya. Harus dibedakan juga dari hordeolum.<\/p>\n
Kalazion terbentuk dari perombakan produksi lemak, enzim bakteri dan sekresi sisa sebasea karena proses inflamasi. Kalazion berbeda dari hordeolum. Kalazion di karateristikkan dengan masa di jaringan ikat, dan inflamasi dengan limfosit dan makrofag lipid leden, sedangkan hordeolum merupakan inflamasi akut pyogenic dengan nekrosis, pembentukan pustul, dan terdapat polimorfonuclear leukosit (PMN).<\/p>\n
Kalazion lebih tidak nyeri dibanding hordeolum. Hordeolum nyeri dan kemerahan, sedangkan kalazion tidak nyeri dan keras nodulnya.<\/p>\n
Penyebab dari kalazion adalah terjadinya sumbatan pada kelenjar akibat dari beberapa kondisi seperti : higenitas kelopak yang buruk, dermatitis seboroik, rosacea, blefaritis kronis, tingginya konsentrasi lipid darah, leishmaniasis, tuberkulosis, imunodefisiensi, infeksi virus, dan stress.<\/p>\n
Dari anamnesis pasien dengan kalazion akan merasakan benjolan tidak nyeri di kelopak mata sejak minggu sampai beberapa bulan yang lalu. Kalazion membuat gangguan penglihatan dan rasa tidak nyaman. Bila terdapat nyeri mata, gangguan penglihatan, demam, gerakan ekstraokular yang terhambat maka pikirkan diagnosis lain selain kalazion.<\/p>\n
Pada pemeriksaan fisik didapatkan nodul palpable di kelopak mata dengan ukuran biasanya 7-8 mm. Nodul berbatas tegas, tidak eritem, tidak fluktuatif dan tidak nyeri. Sering ditemukan pada kelopak atas. Temuan lain, kadang ditemukan injeksi konjuntiva palpebra, nodul periokular, acne, seboroik, atopi dan lain sebagainya.<\/p>\n
Indikator<\/strong><\/td>\nDefinisi<\/strong><\/td>\n | Etiologi<\/strong><\/td>\n | Manifestasi Klinis<\/strong><\/td>\n<\/tr>\n | Kalazion<\/strong><\/td>\n | Peradangan granulomatosa kronis non-infektif pada kelenjar meibom<\/td>\n | Proliferasi dan reaksi granulomatosa dari dinding kelenjar<\/td>\n | Benjolan lunak-keras, tidak nyeri<\/td>\n<\/tr>\n | Hordeolum eksterna<\/strong><\/td>\n | Peradangan supuratif akut kelenjar zeiz atau moll<\/td>\n | Infeksi staphylococcus aureus<\/td>\n | Benjolan merah, hangat, edema, nyeri.<\/td>\n<\/tr>\n | Hordeolum Interna<\/strong><\/td>\n | Peradangan supuratif akut kelenjar meibom<\/td>\n | Infeksi staphylococcal atau kalazion terinfeisk<\/td>\n | Benjolan merah, hangat, edema, nyeri. Lebih nyeri pada hordeolum interna dibanding hordeolum eksterna.<\/td>\n<\/tr>\n<\/tbody>\n<\/table>\n | \n Diagnosis banding<\/u><\/strong><\/h3>\nKalazion sering tidak membutuhkan pemeriksaan penunjang, dan hanya dengan manifestasi klinis kita dapat menentukan diagnosis. Kultur bakteri kadang ditemukan hasil negatif tetapi kadang ditemukan s. Aureus, staphylococcus albus dan propionibacterium acnes. Fine-needle biopsi digunakan untuk menyingkirkan kemungkinan malignansi. Pemeriksaan histopatologi, dapat ditemukan touton-type gaint cell.<\/p>\n \n Tatalaksana<\/u><\/strong><\/h3>\n\n Referensi<\/u><\/strong><\/h3>\nSethuraman U, Kamat D. 2009. The red eye: evaluation and management.\u00a0<\/em><\/strong>Clin Pediatr (Phila)<\/strong><\/em>. Jul. 48(6):588-600.<\/p>\n Sharma R, Brunette DD. 2009. Ophthalmology<\/em><\/strong>. In: Marx, ed. Rosen\u2019s Emergency Medicine. Vol 2. 7th ed.:Chap 69.<\/p>\n Tim Penulis, 2014. Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer<\/em><\/strong>. IDI: Jakarta.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":" Kalazion adalah peradangan paling sering di kelopak mata yang secara perlahan membentuk nodul yang membesar, disertai obstruksi kelenjar sebasea. Kalazion ada yang superficial dan profunda, [Read more]<\/a><\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":848,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[30,31],"tags":[85,84,83,82,86],"newstopic":[],"yoast_head":"\n |