{"id":488,"date":"2016-06-22T01:03:05","date_gmt":"2016-06-22T01:03:05","guid":{"rendered":"http:\/\/doktermuslim.com\/?p=488"},"modified":"2017-04-22T08:45:02","modified_gmt":"2017-04-22T08:45:02","slug":"pemeriksaan-neurologis-vertigo","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/doktermuslim.com\/pemeriksaan-neurologis-vertigo\/","title":{"rendered":"Pemeriksaan Neurologis Vertigo"},"content":{"rendered":"
Vertigo merupakan gejala dari berbagai macam penyakit. Dalam mencapai diagnosis etiologis, maka diperlukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan neurologis spesifik vertigo. Gejala vertigo perifer umumnya relatif lebih berat dibandingkan vertigo tipe sentral, tetapi pada vertigo sentral faktor-faktor risiko sangat penting untuk dapat dikendalikan.<\/p>\n
Pemeriksaan neurologis umum, sering tidak ditemukan kelainan. Tetapi pada pemeriksaan nistagmus dapat ditemui kelainan. Nistagmus horizontal biasanya dijumpai pada vertigo tiper perifer, sedangkan nistagmus vertikal dan rotasional dijumpai pada vertigo tipe sentral.<\/p>\n
Selain pemeriksaan nistagmus, perhatikan juga kesadaran pasien. Periksa juga nervus kranialis, sistem syaraf sensoris dan motoris.<\/p>\n
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS SPESIFIK VERTIGO<\/u><\/strong><\/p>\n Pemeriksaan neurologis vertigo dapat dilakukan dimana untuk memeriksa fungsi serebelum. Pemeriksan spesifik yang dapat membantuk menentukan dianosis penyebab vertigo antara lain:<\/p>\n Joesoef, AA. & Kusumastuti K. 2002.\u00a0Neuro-otologi Klinis<\/em>: Vertigo<\/em>. Surabaya: Airlangga University Press \u00a0<\/strong><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":" VERTIGO Vertigo merupakan gejala dari berbagai macam penyakit. Dalam mencapai diagnosis etiologis, maka diperlukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan neurologis spesifik vertigo. Gejala vertigo perifer [Read more]<\/a><\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":487,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[31,20],"tags":[],"newstopic":[],"yoast_head":"\n1. Tes Romberg<\/strong><\/h4>\n
\n
2. Tes Romberg dipertajam<\/strong><\/h4>\n
\n
3. Tes Tandem Gait<\/strong><\/h4>\n
\n
4. Tes Fukuda<\/strong><\/h4>\n
\n
5. Tes Past Pointing<\/strong><\/h4>\n
\n
6. Tes Head Thrust<\/strong><\/h4>\n
\n
7. Pemeriksaan Nistagmus Bedside Sederhana Dengan Atau Tanpa Kacamata Frenzel<\/strong><\/h4>\n
\n
8. Tes Head Shaking<\/strong><\/h4>\n
\n
9. Tes Dix-Hallpike<\/strong><\/h4>\n
\n
\nREFERENSI<\/u><\/strong><\/h3>\n
\nKelompok Studi Vertigo PERDOSSI. 2012.\u00a0Pedoman Tata Laksana Vertigo<\/em>, Jakarta: PERDOSSI
\nPERDOSSI. 2000.\u00a0Vertigo Patofisiologi, Diagnosis dan Terapi<\/em>. Jakarta\u00a0: Jansen Pharmaceuticals.
\nSutarni, Ghazali, abdul Ghofir, 2015.\u00a0\u00a0Bunga Rampai Vertigo<\/em>. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press<\/p>\n