{"id":449,"date":"2016-06-19T07:07:45","date_gmt":"2016-06-19T07:07:45","guid":{"rendered":"http:\/\/doktermuslim.com\/?p=449"},"modified":"2016-06-22T16:33:16","modified_gmt":"2016-06-22T16:33:16","slug":"kolesistitis-akut","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/doktermuslim.com\/kolesistitis-akut\/","title":{"rendered":"Kolesistitis Akut"},"content":{"rendered":"

DEFINISI<\/strong><\/h3>\n

Kolesistitis akut<\/strong> adalah reaksi peradangan atau inflamasi akut dinding kandung empedu (vesica velea) yang ditandai dengan keluhan nyeri perut kanan atas, nyeri tekan dan demam. Paling banyak inflamasi ini disebabkan karena obstruksi duktus cystikus karena batu empedu (Cholelithiasis).<\/p>\n

Faktor resiko dari kolesistitis adalah usia tua, wanita, genetik, obesitas, makanan berlemak, konsumsi obat-obatan, kehamilan dan lain sebagainya. Pada kultur cairan empedu, dapat ditemukan bakteri pada 50-70% kasus, tetapi proliferasi bakteri ini tidak menjadi faktor presipitasi.<\/p>\n


\n

[toc]<\/p>\n


\n

ETIOLOGI<\/strong><\/h3>\n

Penyebab utama dari kolesistitis akut adalah batu kandung empedu (90%) yang terletak di duktus sistikus dimana mengakibatkan stasis cairan empedu, sedangkan sebagian kecil kasus timbul tanpa adanya batu empedu (kolesistitis akut akalkulus). Faktor yang mempengaruhi timbulnya kolesistitis adalah infeksi bakteri, stasis cairan empedu, dan iskemia dinding vesika velea.<\/p>\n

Patogenesis pastinya mengapa stasis di duktus sistikus dapat menyebabkan kolesistitis akut masih belum jelas. Diduga terdapat peran kepekatan cairan empedu, kolesterol, lisolesitin dan prostaglandin yang merusak lapisan mukosa dinding kandung empedu, dan diikuti oleh reaksi inflamasi dan supurasi.<\/p>\n

Pasien rawat inap yang cukup lama dan mendapatkan nutrisi parenteral, dapat timbul kolesistitis akut akalkuli.<\/p>\n


\n

MANIFESTASI KLINIS<\/strong><\/h3>\n

Gejala klinis dari kolesistitis akut adalah nyeri kolik di perut sebelah kanan atas, atau sekitar epigasttrium. Nyeri juga dirasakan memberat saat ditekan (Murphy sign<\/strong>), dan disertai demam (meningkatnya suhu tubuh). Nyeri dapat menjalar ke pundak atau skapula kanan dan dapat berlangsung sampai 60 menit tanpa mereda. Intensitas nyeri tergantung kondisi inflamasi, apakah ringan, nekrosis, gangren atau sudah timbul perforasi.<\/p>\n

Pada pemeriksaan fisik, teraba benjolan kandung empedu, nyeri tekan dan tanda peritonitis disekitar vesica velea. Dapat dijumpai ikterus dengan derajat ringan (bilirubin < 4.0 mg\/dl). Apabila kadar bilirubin tinggi, maka perlu difikirkan adanya batu saluran empedu.<\/p>\n

Pemeriksaan laboratorium didapatkan\u00a0 leukosistosis, peningkatan serum transaminase, dan fosfatase alkali. Perforasi vesica velea ditandai dengan nyeri bertambah sangat hebat, demam sangat tinggi, menggigil, dan leukositosis berat.<\/p>\n\n\n\n\n
Gejala<\/strong><\/td>\n<\/tr>\n
\n