{"id":4201,"date":"2023-04-20T08:24:08","date_gmt":"2023-04-20T01:24:08","guid":{"rendered":"https:\/\/doktermuslim.com\/?p=4201"},"modified":"2023-04-20T08:34:59","modified_gmt":"2023-04-20T01:34:59","slug":"cara-melakukan-pijat-oksitosin-dan-manfaatnya-untuk-busui","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/doktermuslim.com\/cara-melakukan-pijat-oksitosin-dan-manfaatnya-untuk-busui\/","title":{"rendered":"Cara melakukan Pijat Oksitosin dan Manfaatnya untuk Busui"},"content":{"rendered":"

Cara melakukan pijat oksitosin <\/strong>cukup mudah dilakukan, juga memberikan banyak manfaat terutama untuk melepaskan ASI pada tubuh. Hal ini tentu akan membantu para ibu untuk memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan pada buah hati.<\/p>\n

Pijatan ini sendiri dilakukan dengan menekan bahan tulang belakang sehingga dapat merangsang hormon oksitosin. Bukan hanya itu saja, pijatannya juga bisa menghentikan produksi hormon kortisol penyebab stres yang bisa menimbulkan masalah kesehatan lain.<\/p>\n

Waktu ideal pijat oksitosin ini sekitar 3 hingga 5 menit, namun bisa diperpanjang jika masih belum merasa rileks. Nantinya hormon okstitosin akan mengalir dalam tubuh untuk memberikan efek pada fisik maupun emosi yang sangat terasa.<\/p>\n

Meskipun cukup aman, namun ada baiknya untuk memperhatikan kondisi ibu sebelum melakukan pemijatan. Selain itu, tekanan pijatan juga penting diperhatikan agar tubuh tidak sakit hingga menimbulkan memar. Oksitosin merupakan hormon yang dapat meningkatkan produksi ASI<\/a>1<\/a><\/sup>Dagli E. 2022. The effect of oxytocin massage and music on breast milk production and anxiety level of the mothers of premature infants who are in the neonatal intensive care unit: A self-controlled trial. Health Care Women Int . 2022 May;43(5):465-478. doi: 10.1080\/07399332.2021.1947286. Epub 2021 Jul 2022.<\/span>.<\/p>\n

Apa itu Hormon Oksitosin<\/h3>\n

Hormon Oksitosin merupakan hormon yang dapat meningkatkan sekresi dan ejeksi dari kelenjar ASI. Oksitosin diproduksi oleh hypotalamus glandula pituitary posterior. Hormon tersebut diproduksi lebih cepat dibanding prolaktin. Oksitosin akan membuat aliran ASI lebih mudah, dan pengeluarannya dipicu oleh menyusui bayi.<\/p>\n

Apabila tubuh stress, produksi oksitosin menurun. Selain meningkatkan ejeksi dari ASI, oksitosin juga meningkatkan kontraksi uterus atau rahim. Berbeda dengan hormon prolaktin, dimana hormon ini disintesis oleh lactotroph di glandula pituitari anterior. Prolaktin berfunsi dalam memproduksi ASI.<\/p>\n

Jadi Prolaktin untuk produksi ASI nya, sedangkan Oksitosin untuk ejeksi pengeluarannya.<\/strong> Kedua hormon tersebut dibuat dari asam amino2<\/a><\/sup>Bethesda. 2023. Oxytocin. Drugs and Lactation Database (LactMed\u00ae) [Internet]. Last Revision: March 15, 2023<\/span>.<\/p>\n

Tata Cara melakukan Pijat Oksitosin yang Benar<\/strong><\/h3>\n

Ada beberapa langkah untuk melakukan pijat oksitosin yang tepat agar memberikan efek maksimal. Selain itu, ada juga beberapa tips yang dapat Anda coba selama melakukan pemijatan oksitosin. Baca juga cara pijat bayi ala baby spa<\/a>.<\/p>\n

    \n
  1. \n

    Posisi Duduk<\/strong><\/h4>\n<\/li>\n<\/ol>\n

    Pertama, Anda perlu mengambil posisi duduk menghadap arah tembok, meja, maupun sandaran kursi. Anda dapat menggunakan bantal untuk menopang bagian depan tubuh sehingga mendapatkan posisi lebih nyaman.<\/p>\n

      \n
    1. \n

      Pijatan Leher dan Tulang Belakang<\/strong><\/h4>\n<\/li>\n<\/ol>\n

      Cara melakukan pijat oksitosin<\/strong> selanjutnya, berikan pijatan pada leher dan tulang belakang menggunakan ibu jari dengan gerakan melingkar hingga ke pangkal tulang belakang. Lakukan gerakan ini selama 1 menit, lalu usap perlahan-lahan bagian tubuh yang telah dipijat dengan gerakan ke luar.<\/p>\n

        \n
      1. \n

        Memijat Pangkal Tulang Belakang<\/strong><\/h4>\n<\/li>\n<\/ol>\n

        Cara selanjutnya adalah dengan memijat pangkal tulang belakang setara bahu hingga tulang belikat. Pijat juga punggung menggunakan ibu jari dengan gerakan memutar sepanjang poros tulang belakang, ulangi dari atas ke bawah dan sebaliknya.<\/p>\n

          \n
        1. \n

          Pijatan Pada Punggung<\/strong><\/h4>\n<\/li>\n<\/ol>\n

          Selanjutnya, gunakan kepalan tangan untuk memijat semua punggung menggunakan tekanan lembut hingga merasa rileks. Jika sudah merasa rileks, usap semua bagian punggung menggunakan sentuhan yang nyaman. Dikatakan juga pijat kaki dapat meningkatkan oksitosin tubuh3<\/a><\/sup>Qin Li. 2019. Foot massage evokes oxytocin release and activation of orbitofrontal cortex and superior temporal sulcus. Psychoneuroendocrinology . 2019 Mar;101:193-203. doi: 10.1016\/j.psyneuen.2018.11.016. Epub 2018 Nov 14.<\/span>.<\/p>\n

          Ada beberapa tips saat melakukan cara melakukan pijat oksitosin <\/strong>ini, misalnya menggunakan baju saat dipijat agar tekanannya lebih terasa. Anda juga bisa menggunakan minyak pijat yang menggunakan formula aman untuk ibu hamil dan menyusui.<\/p>\n

          Tips selanjutnya, sebaiknya Anda melakukan pemijatan sebelum menyusui buah hati atau memompa ASI. Selain itu, pastikan jika Anda tidak dalam kondisi lapar ketika dipijat sehingga dapat langsung memproduksi ASI.<\/p>\n

          \"Cara<\/p>\n

          Manfaat Pijat Oksitosin yang Bisa Anda Dapatkan<\/strong><\/h3>\n

          Cara melakukan pijat oksitosin <\/strong>ini memberikan cukup banyak manfaat bagi ibu yang sedang menyusui. Oleh sebab itulah, pijatan pasca-persalinan sering dilakukan agar ibu lebih relaks, menghilangkan stress, mengurangi rasa sakit, juga tidur lebih berkualitas.<\/p>\n

          Bukan hanya itu saja, manfaat lain teknik pemijatan ini adalah membantu proses menyusui juga memulihkan hormon pasca-persalinan. Jika dilakukan dengan tepat, maka bisa memberikan stimulasi yang mampu meningkatkan produksi ASI4<\/a><\/sup>Triansyah A. 2021. The effect of oxytocin massage and breast care on the increased production of breast milk of breastfeeding mothers in the working area of the public health center of Lawanga of Poso District. Gac Sanit . 2021;35 Suppl 2:S168-S170. doi: 10.1016\/j.gaceta.2021.10.017.<\/span>.<\/p>\n