{"id":3524,"date":"2018-02-22T19:01:43","date_gmt":"2018-02-22T19:01:43","guid":{"rendered":"https:\/\/doktermuslim.com\/?p=3524"},"modified":"2018-02-22T19:01:43","modified_gmt":"2018-02-22T19:01:43","slug":"sindrom-putri-tidur-kleine-levin","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/doktermuslim.com\/sindrom-putri-tidur-kleine-levin\/","title":{"rendered":"Sindrom Putri Tidur (Kleine-Levin) : Gejala hingga Pengobatan"},"content":{"rendered":"

Sindrom putri tidur adalah nama lain dari sindrom Kleine Levin, yaitu penyakit yang relatif jarang yang menyebabkan tidur dalam waktu yang berlebihan hingga 20 jam sehari. Karena penderita tidur dalam waktu yang lama, maka sering disebut dengan sindrom sleeping beauty. Sindrom ini juga mengakibatkan confusion dan perubahan tingkah laku.<\/p>\n

Sindrom ini dapat mengenai siapa saja, tetapi anak-laki-laki lebih sering dibandingkan kelompok lain. Sekitar 70% penderita adalah laki-laki. Episode dapat datang dan pergi dalam periode luas, hingga 10 tahun. Selama masing-masing episode, dapat menyulitkan ketika sekolah, bekerja dan aktifitas lainnya.<\/p>\n

Penyebab Sindrom Putri Tidur<\/strong><\/h3>\n

Penyebab pasti dari sindrom ini tidak diketahui. Cidera pada hipotalamus (bagian otak pengendali tidur, nafsu makan dan temperatur tubuh) diduga dapat menyebabkan sindrom ini. Cidera didapat dari jatuh, dan terpukulnya kepala. Hal tersebut masih dilakukan penelitian.<\/p>\n

Beberapa orang berkembang sindrom ini setelah infeksi flu. Peneliti juga mengaitkan dengan penyakit autoimun. Penyakit autoimun membuat imunitas tubuh menyerang sel yang sehat. Penyebab Genetik juga terlibat, namun detilenya masih diteliti.<\/p>\n

Gejala Sindrom Putri Tidur<\/strong><\/h3>\n

Seseorang dengan sindrom ini gejalanya tidak muncul setiap hari. Ketika tidak memasuki episode, maka gejala tidak muncul. Ketika gejala muncul, dapat terjadi beberapa hari, minggu hingga bulan. Gejala yang paling sering muncul adalah TERTIDUR PULAS dalam waktu lama. Penderita seolah ingin di atas tempat tidur dan kesulitan untuk bangun.<\/p>\n

Selama episode, dapat tertidur hingga 20 jam seharinya. Pasien terbangun ketika ke kamar mandi, dan makan, kemudian tertidur lagi. Lemah lesu dapat memberat. Episode dapat memicu munculnya oleh gejala lain, seperti:<\/p>\n