{"id":2722,"date":"2017-07-26T17:38:25","date_gmt":"2017-07-26T17:38:25","guid":{"rendered":"https:\/\/doktermuslim.com\/?p=2722"},"modified":"2017-07-26T17:44:56","modified_gmt":"2017-07-26T17:44:56","slug":"jenis-luka-forensik-vulnus","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/doktermuslim.com\/jenis-luka-forensik-vulnus\/","title":{"rendered":"Jenis Luka Forensik (Vulnus) : Klue dan Intepretasi"},"content":{"rendered":"
Jenis luka Forensik atau vulnus pada forensik wajib kita ketahui. Secara umum, trauma dibagi menjadi dua, pertama luka tumpul dan luka tajam. Pada luka tumpul, dicikan sebagai tepi luka tidak rata, dan ditemukan jembatan jaringan, sedangkan pada luka tajam, luka cenderung rata tepinya dan tidak ada jembatan jarigan.<\/p>\n
Trauma luka tumpul dibagi menjadi vulnus ekskoriatium atau luka lecet, kontusio atau luka memar, dan vulnus laseratum atau luka robek. Vulnus Ekskoriatum (luka lecet) dibagi lagi menjadi luka lecet gores, luka lecet serut, luka lecet tekan dan luka lecet geser.<\/p>\n
Trauma dan luka tajam dibagi menjadi luka tusuk (Stab), vulnus incisum atau luka iris dan chop atau luka bacok. Untuk lebih jelasnya, perhatikan pembahasan berikut ini.<\/p>\n
Luka lecet adalah hilangnya jaringan epitelial superfisial dari kulit seperti epidermis akibat gesekan terhadap benda kasar atau penekanan tertentu. Vulnus excoriatum<\/em><\/strong> dibagi menjadi tangensial atau friksion atau sliding atauscrape dan kompresion atau pressure atau crusing.<\/p>\n Luka tangensial<\/em><\/strong> dibagi menjadi linier (luka lecet gores) atau Brush (luka lecet serut) sedangkan luka kompresion dibagi menjadi kompression only (luka lecet tekan) dan kompression dan sliding (luka lecet geser).<\/p>\n Luka dapat terjadi sebelum abrasi dan setelah abrasi atau kita sebut dengan antemortem abrasi dan postmortem abrasi. Ciri Antemortem Abrasi<\/em><\/strong> : warna kemerahan dan kecoklatan, batas tidak tegas karena reaksi lokal. Ciri postmortem Abrasi<\/em><\/strong> adalah warna kekuningan, area bening, batas tajam dan tegas, dan tidak adanya reaksi vital lokal.<\/p>\n Kontusio adalah Jenis luka forensik dengan adanya infiltrasi dan ekstrafasasi dari pembuluh darah ke jaringan karena pecahnya pembuluh darah akibat gaya benturan yang kuat. Terjadinya pada subkutan tidak disertai diskontinuitas kulit. Pada kontusio superfisial akan diikuti warna kemerahan, dilanjutkan dengan kontusio lebih dalam beberapa saat kemudian.<\/p>\n\n
2. Kontusio (Luka Memar)<\/em><\/strong><\/h4>\n