{"id":2700,"date":"2017-07-22T15:17:12","date_gmt":"2017-07-22T15:17:12","guid":{"rendered":"https:\/\/doktermuslim.com\/?p=2700"},"modified":"2017-07-22T15:17:12","modified_gmt":"2017-07-22T15:17:12","slug":"jenis-gangren","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/doktermuslim.com\/jenis-gangren\/","title":{"rendered":"Jenis Gangren : Gejala hingga Pengobatan"},"content":{"rendered":"
Jenis gangren meliputi Dry gangren (Kering), Wet Gangren (Basah) dan Gas Gangren. Gangren adalah bagian jaringan yang mati karena jaringan kekurangan suplay nutrisi dari sirkulasi darah. Gangren biasanya muncul pada ekstremitas (lokasi terjauh dari jantung), seperti jari dan tumit. Meskipun dapat juga terjadi pada bagian tubuh manapun. Gangren juga dapat muncul pada organ internal.<\/p>\n
Kondisi ini biasanya muncul pertama pada bagian tubuh spesifik seperti kaki, tangan, dan organ internal. Gangren dapat menyebar ke tubuh dan menyebabkan syok apabila tidak diobati. Syok adalah kondisi tidak seimbangnya perfusi jaringan, dengan gejala penurunan tekanan darah dan sangat mengancam jiwa sehingga membutuhkan tindakan gawat darurat. Gangren yang berat membutuhkan amputasi. Mengetahui dan mengobati secara dini dapat memperbaiki prognosis.<\/p>\n
Wet gangren terjadi ketika jaringan tubuh terinfeksi beberapa jenis bakteri. Jaringan ini bereaksi terhadap kehadiran bakteri dengan lingkungan yang lembab dan jaringan yang rusak. Proses ini menyebabkan kematian pada jaringan. Ini lebih berbahaya dan mematikan dibandingkan dry gangren karena infeksi dapat menyebar ke berbagai organ tubuh serta memicu sepsis (infeksi sistemik).<\/p>\n
Semua bagian tubuh seperti hepar, otot dan jantung membutuhkan oksigen untuk menjalankan fungsinya. Oksigen dihantarkan ke berbagai bagian tubuh. Pada Dry gangren, terjadi ketika salah satu bagian tubuh tidak mendapat oksigen yang cukup. Akibatnya bagian tubuh mulai mati selnya. Dengan dry gangren, kulit menjadi tetap tertutup dan tidak terjadi infeksi.<\/p>\n
Bakteri jenis Clostridium<\/a> menyebabkan gas gangen. Bakteri ini menciptakan infeksi yang menyebabkan gelembung udara dan toksin yang berkembang di dalam area yang terkena. Hasilnya gas ini memicu kematian jaringan. Jenis gangren ini dapat fatal dan mematikan. Di indonesia sendiri masih sering didapatkan kasus gas gangren.<\/p>\n Anda lebih mudah terkena gangren jika memiliki risiko berikut ini, seperti : penyakit raynoud, diabetes, terjadi bekuan darah, hernia<\/a>, appendisitis<\/a>, dan arteriosklerosis (pengerasan arteri) pada tangan dan kaki. Beberapa aktifitas fisik dapat meningkatkan risiko gangren, seperti :<\/p>\n Gangren eksternal terjadi pada bagian luar tubuh yang terlihat dengan mata. Beberapa tanda awal dari dry gangren adalah garis kemerahan disekitar jaringan yang terkena. Garis ini dapat terlihat hitam. Tanda lain yang mengindikasikan anda mengalami gangren meliputi :<\/p>\n Gangren internal mengenai jaringan dalam atau organ. Pada kasus ini, anda tidak mengalami gejala pada kulit dan ekstremitas. Nyeri dan demam tanpa sebab yang jelas dalam waktu lama, atau tekanan darah menurun dapat terjadi. Anda juga dapat mengalami konfusion dan kebingungan.<\/p>\n Diagnosis dari gangren didasarkan pada anamnesis dan gejala. Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan untuk melihat keterlibatan sistemik dan komplikasi. Pemeriksaan penunjang tersebut diantaranya:<\/p>\n Menjaga jaringan dari kematian, mengobati dini adalah langkah yang tepat. Seseorang dengan diabetes dan penyakit pembuluh darah harus diperiksa reguler gejala gangren pada tangan dan kaki.<\/p>\n Lihatlah tanda pembengkakan, nanah, kemerahan yang menunjukkan infeksi, luka dan perubahan warna kulit. Meminum antibiotik setelah tindakan operasi dapat mencegah anda terkena infeksi gangren.<\/p>\n Oleh: dr. M. Wiwid Santiko Jenis gangren meliputi Dry gangren (Kering), Wet Gangren (Basah) dan Gas Gangren. Gangren adalah bagian jaringan yang mati karena jaringan kekurangan suplay nutrisi dari sirkulasi [Read more]<\/a><\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":2701,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[26],"tags":[1565,1567,1568,1566,1563,1564],"newstopic":[],"yoast_head":"\nFaktor Risiko Berbagai Jenis Gangren<\/u><\/strong><\/h3>\n
\n
Manifestasi Klinis Berbagai Jenis Gangren<\/u><\/strong><\/h3>\n
\n
Gangren Eksternal<\/em><\/strong><\/h4>\n<\/li>\n<\/ol>\n
\n
\n
Gangren Internal<\/em><\/strong><\/h4>\n<\/li>\n<\/ol>\n
Pemeriksaan Berbagai Jenis Gangren<\/u><\/strong><\/h3>\n
\n
Tatalaksana Berbagai Jenis Gangren<\/u><\/strong><\/h3>\n
\n
Pencegahan Berbagai Jenis Gangren<\/u><\/strong><\/h3>\n
\n<\/em><\/strong>Yogyakarta, 22 Juli 2017<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"