{"id":2681,"date":"2017-07-19T07:26:30","date_gmt":"2017-07-19T07:26:30","guid":{"rendered":"https:\/\/doktermuslim.com\/?p=2681"},"modified":"2017-07-19T07:26:30","modified_gmt":"2017-07-19T07:26:30","slug":"penyakit-addison","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/doktermuslim.com\/penyakit-addison\/","title":{"rendered":"Penyakit Addison : Gejala hingga Tatalaksana"},"content":{"rendered":"

Penyakit addison terjadi ketika korteks adrenal rusak dan glandula adrenal tidak memproduksi hormon steroid berupa aldosteron dan kortisol yang cukup. Glandula adrenal letaknya di atas kedua ginjal. Glandula ini memproduksi berbagai hormon yang dibutuhkan tubuh untuk fungsi yang normal.<\/p>\n

Kortisol mengatur reaksi tubuh terhadap situasi stress. Aldosteron membantu regulasi natriun dan kalium. Korteks adrenal juga memproduksi androgen sebagai salah satu hormon seksual. Sehingga adanya gangguan pada korteks adrenal akan mengganggu hormon-hormon tersebut.<\/p>\n

Etiologi Penyakit Addison<\/u><\/strong><\/h3>\n

Terdapat 2 klasifikasi utama penyakit addison ini, pertama insufisiensi adrenal primer, dan insufisiensi adrenal sekunder. Mengetahui penyebab yang mendasari dan jenisnya sangatlah penting.<\/p>\n

    \n
  1. \n

    Insufisiensi Adrenal Primer<\/em><\/strong><\/h4>\n<\/li>\n<\/ol>\n

    Insufisiensi adrenal primer terjadi ketika glandula adrenal anda rusak sehingga tidak dapat memproduksi hormon. Jenis addison ini paling sering disebabkan ketika imunitas anda menyarang glandula adrenal. Atau disebut dengan penyakit autoimun.<\/p>\n

    Pada penyakit autoimun, sistem imunitas gagal mengenali organ dan justru menyerang organ sendiri. Penyebabnya meliputi : penggunaan lama glukokortikoid seperti prednison, infeksi tubuh, kanker dan tumor, serta mengkonsumsi pengencer darah untuk mengendalikan bekuan darah.<\/p>\n

      \n
    1. \n

      Insufisiensi Adrenal Sekunder<\/em><\/strong><\/h4>\n<\/li>\n<\/ol>\n

      Insufisiensi adrenal sekunder terjadi ketika glandula pituitari yang terletak di otak tidak dapat memproduksi ACTH (adrenocorticotropic hormone. ACTH menginduksi glandula adrenal ketika melepaskan hormon. Ini dapat terjadi jika anda tidak mendapatkan kortikosteroid dari dokter. Kortikosterid membantu mengendalikan kondisi kekronisan seperti asma.<\/p>\n

      Faktor Risiko Penyakit Addison<\/u><\/strong><\/h3>\n

      Anda mungkin memiliki risiko tinggi untuk penyakit addison jika anda memiliki : kanker, mengkonsumsi antikoagulan seperti pengencer darah, memiliki infeksi kronis seperti tuberkulosis, sedang tindakan pembedahan untuk mengangkat bagian dari glandula adrenal, dan memiliki penyakit imunitas seperti diabetes tipe 1 atau penyakit grave.<\/p>\n

      Tanda dan Gejala Penyakit Addison<\/u><\/strong><\/h3>\n

      Seseorang dengan penyakit ini akan mengalami gejala seperti :<\/p>\n

        \n
      1. Kelemahan pada otot, mudah mengantuk dan kecapekkan.<\/li>\n
      2. kulit menjadi semakin gelap disertai penurunan berat badan dan penurunan nafsu makan<\/li>\n
      3. penurunan denyut jantung dan tekanan darah<\/li>\n
      4. penurunan kadar gula darah<\/li>\n
      5. luka di mulut<\/li>\n
      6. mual dan muntah disertai depresi.<\/li>\n<\/ol>\n

        Apabila penyakit ini tidak diobati dalam waktu yang lama, dapat menjadi krisis addisonian. Pada krisis addisonian sangat mengancam jiwa. Krisis addisonian ini apabila tidak diobati akan memicu syok dan kematian. Segera hubungi gawat darurat jika anda memulai gejala seperti :<\/p>\n

          \n
        1. Demam tinggi dan penurunan kesadaran<\/li>\n
        2. perubahan mental status seperti ketakutan dan bingung<\/li>\n
        3. nyeri tiba-tiba pada punggung belakang, umbilikus dan kaki.<\/li>\n<\/ol>\n

          Pemeriksaan Penyakit Addison<\/u><\/strong><\/h3>\n

          Dokter akan menanyakan riwayat penyakit dan gejala jika anda memiliki kondisi ini. Pemeriksaan fisik dan penunjang dilakukan untuk memeriksa kadar natrium dan kalium. Pemeriksaan radiologis\u00a0 dan pemeriksaan kadar hormon juga dilakukan.<\/p>\n

          Tatalaksana Penyakit Addison<\/u><\/strong><\/h3>\n

          Pengobatan akan tergantung dari penyebab kondisi. Dokter mungkin meresepkan obat yang mengatur kelenjar adrenal. Pencegahan untuk menjadi krisis addisonian sangat diperlukan. Jika kondisi anda tidak diobati lama dan berprogres mengancam jiwa, maka terjadi addison krisis dimana tekanan darah akan turun, kadar kalium darah tinggi dan kadar gula darah rendah.<\/p>\n

            \n
          1. \n

            MedikaMentosa<\/em><\/strong><\/h4>\n<\/li>\n<\/ol>\n

            Anda membutuhkan kombinasi pengobatan glukokortikoid (obat yang menghentikan inflamasi) untuk memperbaiki status kesehatan. Obat ini diminum sebelum tidur dan tidak boleh berkurang dosisnya. Pergantian hormon dapat diresepkan untuk mengganti hormon dari kelenjar adrenal yang tidak dibuat.<\/p>\n

              \n
            1. \n

              Perawatan di Rumah<\/em><\/strong><\/h4>\n<\/li>\n<\/ol>\n

              Alat gawat daurat terdiri dari obat yang dapat digunakan dirumah. Injeksi kortikosteroid kadang digunakan sebagai emergensi. Dan catat segala tanda bahaya. Apabila anda tidak dapat menangani dirumah, segeralah ke dokter.<\/p>\n

                \n
              1. \n

                Teknik Pengobatan Lain<\/em><\/strong><\/h4>\n<\/li>\n<\/ol>\n

                Sangat penting menjaga kadar stress pada penyakit ini kematian dan kerusakan biasanya dipicu naikknya kadar stress dan berimbas pada respon pengoabtan. Berdziir kepada Allah subhanahu wa ta\u2019ala, meditasi dan relaksasi dapat digunakan untuk mengendalikan stress.<\/p>\n

                Oleh : dr. M. Wiwid Santiko<\/a>
                \n<\/em><\/strong>Yogyakarta, 19 Juli 2017<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

                Penyakit addison terjadi ketika korteks adrenal rusak dan glandula adrenal tidak memproduksi hormon steroid berupa aldosteron dan kortisol yang cukup. Glandula adrenal letaknya di atas [Read more]<\/a><\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":2682,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[29],"tags":[1545,1544,1543],"newstopic":[],"yoast_head":"\nPenyakit Addison : Gejala hingga Tatalaksana | Dokter Muslim<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Penyakit addison terjadi ketika korteks adrenal rusak dan glandula adrenal tidak memproduksi hormon steroid berupa aldosteron dan kortisol yang cukup.\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/doktermuslim.com\/penyakit-addison\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"id_ID\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Penyakit Addison : Gejala hingga Tatalaksana | Dokter Muslim\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Penyakit addison terjadi ketika korteks adrenal rusak dan glandula adrenal tidak memproduksi hormon steroid berupa aldosteron dan kortisol yang cukup.\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/doktermuslim.com\/penyakit-addison\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Dokter Muslim\" \/>\n<meta property=\"article:author\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/doktermuslimcom\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2017-07-19T07:26:30+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-content\/uploads\/2017\/07\/penyakit-addison-doktermuslim.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"700\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"350\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"dr. Wiwid Santiko\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:creator\" content=\"@https:\/\/twitter.com\/wiwidsantiko\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Ditulis oleh\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"dr. Wiwid Santiko\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Estimasi waktu membaca\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 menit\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/penyakit-addison\/\",\"url\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/penyakit-addison\/\",\"name\":\"Penyakit Addison : Gejala hingga Tatalaksana | Dokter Muslim\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/#website\"},\"datePublished\":\"2017-07-19T07:26:30+00:00\",\"dateModified\":\"2017-07-19T07:26:30+00:00\",\"author\":{\"@id\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/#\/schema\/person\/04facedc986ed10a53048132c2efa9f3\"},\"description\":\"Penyakit addison terjadi ketika korteks adrenal rusak dan glandula adrenal tidak memproduksi hormon steroid berupa aldosteron dan kortisol yang cukup.\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/penyakit-addison\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"id\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/doktermuslim.com\/penyakit-addison\/\"]}]},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/penyakit-addison\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Beranda\",\"item\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Penyakit Addison : Gejala hingga Tatalaksana\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/#website\",\"url\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/\",\"name\":\"Dokter Muslim\",\"description\":\"Menebar Ilmu, disetiap waktu\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"id\"},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/#\/schema\/person\/04facedc986ed10a53048132c2efa9f3\",\"name\":\"dr. Wiwid Santiko\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"id\",\"@id\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/42285ab605ce9ad0ec978b0f02989db5?s=96&d=mm&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/42285ab605ce9ad0ec978b0f02989db5?s=96&d=mm&r=g\",\"caption\":\"dr. Wiwid Santiko\"},\"description\":\"Selamat datang di www.doktermuslim.com. Web ini merupakan menara air ilmu pengetahuan didunia medis. Semoga anda mendapat manfaat dari web ini. Mengakar kuat dibumi, menjulang tinggi ke langit. Jangan lupa like, berkomentar dan share.\",\"sameAs\":[\"https:\/\/doktermuslim.com\",\"https:\/\/www.facebook.com\/doktermuslimcom\/\",\"https:\/\/instagram.com\/wiwid.santiko\",\"https:\/\/twitter.com\/https:\/\/twitter.com\/wiwidsantiko\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCnisDfJVHRQvAWL9qYEChqw\"],\"url\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/author\/doktermu\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Penyakit Addison : Gejala hingga Tatalaksana | Dokter Muslim","description":"Penyakit addison terjadi ketika korteks adrenal rusak dan glandula adrenal tidak memproduksi hormon steroid berupa aldosteron dan kortisol yang cukup.","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/doktermuslim.com\/penyakit-addison\/","og_locale":"id_ID","og_type":"article","og_title":"Penyakit Addison : Gejala hingga Tatalaksana | Dokter Muslim","og_description":"Penyakit addison terjadi ketika korteks adrenal rusak dan glandula adrenal tidak memproduksi hormon steroid berupa aldosteron dan kortisol yang cukup.","og_url":"https:\/\/doktermuslim.com\/penyakit-addison\/","og_site_name":"Dokter Muslim","article_author":"https:\/\/www.facebook.com\/doktermuslimcom\/","article_published_time":"2017-07-19T07:26:30+00:00","og_image":[{"width":700,"height":350,"url":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-content\/uploads\/2017\/07\/penyakit-addison-doktermuslim.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"dr. Wiwid Santiko","twitter_card":"summary_large_image","twitter_creator":"@https:\/\/twitter.com\/wiwidsantiko","twitter_misc":{"Ditulis oleh":"dr. Wiwid Santiko","Estimasi waktu membaca":"3 menit"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/doktermuslim.com\/penyakit-addison\/","url":"https:\/\/doktermuslim.com\/penyakit-addison\/","name":"Penyakit Addison : Gejala hingga Tatalaksana | Dokter Muslim","isPartOf":{"@id":"https:\/\/doktermuslim.com\/#website"},"datePublished":"2017-07-19T07:26:30+00:00","dateModified":"2017-07-19T07:26:30+00:00","author":{"@id":"https:\/\/doktermuslim.com\/#\/schema\/person\/04facedc986ed10a53048132c2efa9f3"},"description":"Penyakit addison terjadi ketika korteks adrenal rusak dan glandula adrenal tidak memproduksi hormon steroid berupa aldosteron dan kortisol yang cukup.","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/doktermuslim.com\/penyakit-addison\/#breadcrumb"},"inLanguage":"id","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/doktermuslim.com\/penyakit-addison\/"]}]},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/doktermuslim.com\/penyakit-addison\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Beranda","item":"https:\/\/doktermuslim.com\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Penyakit Addison : Gejala hingga Tatalaksana"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/doktermuslim.com\/#website","url":"https:\/\/doktermuslim.com\/","name":"Dokter Muslim","description":"Menebar Ilmu, disetiap waktu","potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/doktermuslim.com\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"id"},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/doktermuslim.com\/#\/schema\/person\/04facedc986ed10a53048132c2efa9f3","name":"dr. Wiwid Santiko","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"id","@id":"https:\/\/doktermuslim.com\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/42285ab605ce9ad0ec978b0f02989db5?s=96&d=mm&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/42285ab605ce9ad0ec978b0f02989db5?s=96&d=mm&r=g","caption":"dr. Wiwid Santiko"},"description":"Selamat datang di www.doktermuslim.com. Web ini merupakan menara air ilmu pengetahuan didunia medis. Semoga anda mendapat manfaat dari web ini. Mengakar kuat dibumi, menjulang tinggi ke langit. Jangan lupa like, berkomentar dan share.","sameAs":["https:\/\/doktermuslim.com","https:\/\/www.facebook.com\/doktermuslimcom\/","https:\/\/instagram.com\/wiwid.santiko","https:\/\/twitter.com\/https:\/\/twitter.com\/wiwidsantiko","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCnisDfJVHRQvAWL9qYEChqw"],"url":"https:\/\/doktermuslim.com\/author\/doktermu\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2681"}],"collection":[{"href":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=2681"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2681\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":2683,"href":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2681\/revisions\/2683"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/2682"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=2681"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=2681"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=2681"},{"taxonomy":"newstopic","embeddable":true,"href":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-json\/wp\/v2\/newstopic?post=2681"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}