{"id":2678,"date":"2017-07-18T13:43:52","date_gmt":"2017-07-18T13:43:52","guid":{"rendered":"https:\/\/doktermuslim.com\/?p=2678"},"modified":"2017-07-18T13:43:52","modified_gmt":"2017-07-18T13:43:52","slug":"dakriosistitis","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/doktermuslim.com\/dakriosistitis\/","title":{"rendered":"Dakriosistitis : Gejala, Penyebab hingga Tatalaksana"},"content":{"rendered":"
Dakriosistitis adalah infeksi pada saccus lakrimalis pada sudut dalam mata, sehingga air mata tidak dapat melewati saluran tersebut parsial menuju ke hidung melalui duktus nasolakrimalis. Bedakan juga dengan dakrioadenitis. Air mata membantu mata terbasahi, membersihkan dari bakteri. Glandula lakrimalis di kelopak atas memproduksi air mata dan menyalurkannya ke mata.<\/p>\n
Setiap kali mengedip, air mata menyebar ke permukaan mata. Untuk membuat air mata baru, cairan keluar dari mata menuju lubang kecil yang disebut pungta, pada sudut atas dan bawah kelopak mata. Kemudian mengalir melalui saccus nasolakrimalis dan menuju duktus nasolakrimalis, menuju ke hidung.<\/p>\n
Infeksi biasanya disebabkan sumbatan pada duktus nasolakrimalis yang membuat bakteri terkumpul ada sisi dalam saccus nasolakrimalis. Infeksi ini mulai dapat terjadi akut (dakriosistitis akut) dan dapat pula terjadi dalam periode lama atau disebut dakriosistitis kronis.<\/p>\n
Infeksi biasanya mulai karena ada sumbatan pada duktus. Penyebab yang mungkin memicu sumbatan ini meliputi :<\/p>\n
Dakriosistitis sering terjadi pada bayi, dimana bayi baru lahir, terlahir dengan sumbatan pada duktus yang disebut degan dakriosistitis kongenital. Pada wanita usia pertengahan lebih sering terkena dibandingkan laki-laki karena struktur duktusnya lebih sempit. Kondisi ini lebih sering seiring bertambahnya usia. Terdapat faktor risiko infeksi ini, meliputi :<\/p>\n
Manifestasi klinis dari dakriosistitis meliputi :<\/p>\n
Gejala dakriosistitis kronis biasanya lebih ringan. Ditandai dengan air mata dan cairan dari mata tetapi tidak terdapat pembengkakan. Diagnosis didasarkan atas gejala dan pemeriksaan mata anterior. Pemeriksaan radiologis seperti CT-scan dapat dilakukan untuk menentukan letak sumbatan.<\/p>\n
Infeksi akut dapat menjadi kronis jika tidak diobati secara baik. Pada bayi dengan dacriosistitis kongenital, infeksi dapat menyebar ke socket mata. Ini dapat memicu komplikasi yang mengancam jiwa seperti :<\/p>\n
Pengobatan utama untuk penyakit infeksi ini adalah antibiotik. Obat ini akan membunuh bakteri yang menyebabkan infeksi. Biasanya antibiotik diberikan peroral, tetapi pada infeksi berat dapat diberikan intravena. Antibiotik tetes mata dan salep juga dapat diberikan.<\/p>\n
Untuk meredakan nyeri dan pembengkakan, kompres hangat pada mata beberapa kali diperlukan. Setelah infeksi bersih, aka dapat dilakukan Dakriosistorhinostomi. Tindakan pembedahan ini untuk membuat jalur baypass duktus yang tersumbat, dengan membuang tulang didekatnya.<\/p>\n
Ini membuat air mata mengalir langsung dari saccus lakrimalis ke hidung. Pelebaran duktus ini mencegah anda mengalami infeksi dikemudian hari. Tindakan pembedahan dapat dilakukan dengan endoskopi dengan incisi yang sangat kecil.<\/p>\n
Untuk mencegah infeksi dikemudian hari, maka dapat dilakukan tindakan pembedahan yang disebut dengan dakriosistorhinostomi untuk melebarkan duktus yang tersumbat. Jika anda dan anak anda terkena infeksi ini, jalan untuk mencegahnya dengan mengalirkan air mata ke saccus.<\/p>\n
Cuci tangan anda, kemudian dengan handuk basah dan hangat basuh pada saccus iar mata. Secara hati-hati, tempatkan jari anda ke sudut mata di dekat hidung dan sedikit ditekan. Cairan atau pus harus dibuang dari saccus. Setelah itu, kompres hangat mata tersebut sekali lagi.<\/p>\n
Oleh: dr. M. Wiwid Santiko<\/a> Dakriosistitis adalah infeksi pada saccus lakrimalis pada sudut dalam mata, sehingga air mata tidak dapat melewati saluran tersebut parsial menuju ke hidung melalui duktus nasolakrimalis. [Read more]<\/a><\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":2679,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[30],"tags":[1541,1542],"newstopic":[],"yoast_head":"\n
\n<\/em><\/strong>Yogyakarta, 18 Juli 2017<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"