{"id":2617,"date":"2017-07-06T13:09:55","date_gmt":"2017-07-06T13:09:55","guid":{"rendered":"https:\/\/doktermuslim.com\/?p=2617"},"modified":"2017-07-06T13:09:55","modified_gmt":"2017-07-06T13:09:55","slug":"sindrom-crouzon","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/doktermuslim.com\/sindrom-crouzon\/","title":{"rendered":"Sindrom Crouzon : Gejala hingga Tatalaksana"},"content":{"rendered":"

Sindrom Crouzon adalah penyakit turunan yang jarang, dimana banyak sutura pada tengkorak bayi terlalu dini berfusi. Berfusi dini tengkorak ini termasuk kondisi craniosinostosis. Secara normal, sutura tengkorak bayi masih terbuka ketika lahir dan menyesuaikan pertumbuhan otak. Pada kondisi menutupnya sutura tengkorak terlalu dini ini, otak bayi tetap tumbuh, tengkorak dan tengkorak wajah bentuknya sering tidak seperti wajah normal.<\/p>\n

Tanda dan gejala dari sindrom ini dimulai pada beberapa bulan pertama kehidupan bayi dan berlanjut hingga dua hingga tiga tahun. Sindrom ini terjadi pada sekitar 5 persen bayi dengan craniosinostosis. Neurologis prancis mendeskripsikan kondisi ini pertama kali sejak abad pertama ke20an.<\/p>\n

Seseorang dengan sindrom ini dapat hidup normal dan tidak berpengaruh pada intelektualitasnya. Meskipun dapat menimbulkan bentuk wajah yang tidak sesuai dan tidak normal, serta menimbulkan masalah penglihatan dan pendengaran.<\/p>\n

Penyebab Sindrom Crouzon<\/u><\/strong><\/h3>\n

Penyebab sindrom ini adalah perubahan yang disebut dengan mutasi genetik pada 1 dari 4 gen FGFR. Biasanya berefek pada gen FGFR2 dan yang lainnya gen FGFR3. Gen ini mengatur pembentukan protein pada tubuh. Mutasi ini berefek pada spesifik prtein.<\/p>\n

Gen FGFR2 mengkode protein yang disebut fibroblast growth factor reseptor 2. Protein ini mengatur embentukan sel tulang. Mutasi dari gen ini, meningkatkan pertumbuhan tulang dan menebabkan tulang tengkorak bayi berfusi terlalu dini.<\/p>\n

Bayi hanya memiliki satu copy mutasi genetik dari orang tua yang mengalami sindrom ini. Jika anda dengan kondisi ini, anak anda memiliki peluang 50% terkena juga. Kelainan bawaan ini disebut autosomal dominan. Sekitar 25-50% seseorang dengan sindrom ini, terjadi mutasi spontan.<\/p>\n

Tanda dan Gejala Sindrom Crouzon<\/u><\/strong><\/h3>\n

Bayi dengan sindrom ini terdapat gejala berikut ini:<\/p>\n

    \n
  1. pembesaran kepala terutama bagian frontal<\/li>\n
  2. kepala memanjang menyempit atau memendek dan melebar.<\/li>\n
  3. Jarak kedua mata melebar dan penonjolan bola mata.<\/li>\n
  4. strabismus (mata juling)<\/a>, dan penurunan penglihatan<\/li>\n
  5. ptosis<\/a><\/li>\n
  6. Pipi datar, hidung dan dagu perkembangannya tidak normal.<\/li>\n
  7. dagu maju, bibir memendek, dan kadang terdapat celah atap mulut.<\/li>\n
  8. gangguan menggigit, dan gigi terlalu rapat.<\/li>\n<\/ol>\n

    Gejala ini terlihat berat pada beberapa kasus. Pada beberapa bayi juga disertai akantosis nigrican. Kondisi ini dimana kulit tampak kehitaman, menebal, terutama pada kulit lipatan ketiak, leher, selangkangan dan belakang lutut.<\/p>\n

    Komplikasi Sindrom Crouzon<\/u><\/strong><\/h3>\n

    Komplikasi dari sindrom ini meliputi:<\/p>\n

      \n
    1. Penurunan penglihatan dan pendengaran<\/li>\n
    2. peradangan pada mata (keratitis) dan membrane putih mata (konjungtivitis<\/a>).<\/li>\n
    3. Mata kerung terutama di kornea<\/li>\n
    4. akumulasi cairan pada otak atau terjadi hidrosefalus<\/a>.<\/li>\n
    5. Gangguan nafas dan ketika tidur ada periode tidak bernafas (sleep apnea).<\/li>\n<\/ol>\n

      Tatalaksana Sindrom Crouzon<\/u><\/strong><\/h3>\n

      Anak dengan gejala ringan sindrom ini tidak membutuhkan pengobatan. Pada kasus berat, harus dirujuk ke spesialis terutama bedah anak untuk mengatasi kelainan anatomis tengkorak dan wajah. pada kasus yang berat, tindakan pembedahan sutura dan memberikan ruang tumbuhnya otak diperlukan. Setelah tindakan pembedahan, anak dipakaikan semacam helm khusus beberapa bulang hingga tengkorak terbentuk kembali.<\/p>\n

      Anak dengan gangguan pendengaran dapat memakai alat bantu dengar dan juga diberikan terapi bicara dan bahasa. Tindakan pembedahan juga mengobati :<\/p>\n

        \n
      1. Menurunkan tekanan intracranial<\/li>\n
      2. menutup adanya celah palatum dan bibir (bibir sumbing).<\/li>\n
      3. membetulkan malformasi dagu<\/li>\n
      4. meluruskan dan merapikan gigi<\/li>\n
      5. mengkoreksi masalah mata<\/li>\n<\/ol>\n

        Oleh: dr. M. Wiwid Santiko
        \n<\/em><\/strong>Kudus, 6 Juli 2017<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

        Sindrom Crouzon adalah penyakit turunan yang jarang, dimana banyak sutura pada tengkorak bayi terlalu dini berfusi. Berfusi dini tengkorak ini termasuk kondisi craniosinostosis. Secara normal, [Read more]<\/a><\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":2618,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[25],"tags":[1488,1471],"newstopic":[],"yoast_head":"\nSindrom Crouzon : Gejala hingga Tatalaksana | Dokter Muslim<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Sindrom Crouzon adalah penyakit turunan yang jarang, dimana banyak sutura pada tengkorak bayi terlalu dini berfusi karena mutasi gen FGFR 2 dan 3.\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/doktermuslim.com\/sindrom-crouzon\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"id_ID\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Sindrom Crouzon : Gejala hingga Tatalaksana | Dokter Muslim\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Sindrom Crouzon adalah penyakit turunan yang jarang, dimana banyak sutura pada tengkorak bayi terlalu dini berfusi karena mutasi gen FGFR 2 dan 3.\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/doktermuslim.com\/sindrom-crouzon\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Dokter Muslim\" \/>\n<meta property=\"article:author\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/doktermuslimcom\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2017-07-06T13:09:55+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-content\/uploads\/2017\/07\/sindrom-crouzon-doktermuslim.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"700\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"350\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"dr. Wiwid Santiko\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:creator\" content=\"@https:\/\/twitter.com\/wiwidsantiko\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Ditulis oleh\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"dr. Wiwid Santiko\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Estimasi waktu membaca\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"2 menit\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/sindrom-crouzon\/\",\"url\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/sindrom-crouzon\/\",\"name\":\"Sindrom Crouzon : Gejala hingga Tatalaksana | Dokter Muslim\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/#website\"},\"datePublished\":\"2017-07-06T13:09:55+00:00\",\"dateModified\":\"2017-07-06T13:09:55+00:00\",\"author\":{\"@id\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/#\/schema\/person\/04facedc986ed10a53048132c2efa9f3\"},\"description\":\"Sindrom Crouzon adalah penyakit turunan yang jarang, dimana banyak sutura pada tengkorak bayi terlalu dini berfusi karena mutasi gen FGFR 2 dan 3.\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/sindrom-crouzon\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"id\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/doktermuslim.com\/sindrom-crouzon\/\"]}]},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/sindrom-crouzon\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Beranda\",\"item\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Sindrom Crouzon : Gejala hingga Tatalaksana\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/#website\",\"url\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/\",\"name\":\"Dokter Muslim\",\"description\":\"Menebar Ilmu, disetiap waktu\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"id\"},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/#\/schema\/person\/04facedc986ed10a53048132c2efa9f3\",\"name\":\"dr. Wiwid Santiko\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"id\",\"@id\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/42285ab605ce9ad0ec978b0f02989db5?s=96&d=mm&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/42285ab605ce9ad0ec978b0f02989db5?s=96&d=mm&r=g\",\"caption\":\"dr. Wiwid Santiko\"},\"description\":\"Selamat datang di www.doktermuslim.com. Web ini merupakan menara air ilmu pengetahuan didunia medis. Semoga anda mendapat manfaat dari web ini. Mengakar kuat dibumi, menjulang tinggi ke langit. Jangan lupa like, berkomentar dan share.\",\"sameAs\":[\"https:\/\/doktermuslim.com\",\"https:\/\/www.facebook.com\/doktermuslimcom\/\",\"https:\/\/instagram.com\/wiwid.santiko\",\"https:\/\/twitter.com\/https:\/\/twitter.com\/wiwidsantiko\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCnisDfJVHRQvAWL9qYEChqw\"],\"url\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/author\/doktermu\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Sindrom Crouzon : Gejala hingga Tatalaksana | Dokter Muslim","description":"Sindrom Crouzon adalah penyakit turunan yang jarang, dimana banyak sutura pada tengkorak bayi terlalu dini berfusi karena mutasi gen FGFR 2 dan 3.","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/doktermuslim.com\/sindrom-crouzon\/","og_locale":"id_ID","og_type":"article","og_title":"Sindrom Crouzon : Gejala hingga Tatalaksana | Dokter Muslim","og_description":"Sindrom Crouzon adalah penyakit turunan yang jarang, dimana banyak sutura pada tengkorak bayi terlalu dini berfusi karena mutasi gen FGFR 2 dan 3.","og_url":"https:\/\/doktermuslim.com\/sindrom-crouzon\/","og_site_name":"Dokter Muslim","article_author":"https:\/\/www.facebook.com\/doktermuslimcom\/","article_published_time":"2017-07-06T13:09:55+00:00","og_image":[{"width":700,"height":350,"url":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-content\/uploads\/2017\/07\/sindrom-crouzon-doktermuslim.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"dr. Wiwid Santiko","twitter_card":"summary_large_image","twitter_creator":"@https:\/\/twitter.com\/wiwidsantiko","twitter_misc":{"Ditulis oleh":"dr. Wiwid Santiko","Estimasi waktu membaca":"2 menit"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/doktermuslim.com\/sindrom-crouzon\/","url":"https:\/\/doktermuslim.com\/sindrom-crouzon\/","name":"Sindrom Crouzon : Gejala hingga Tatalaksana | Dokter Muslim","isPartOf":{"@id":"https:\/\/doktermuslim.com\/#website"},"datePublished":"2017-07-06T13:09:55+00:00","dateModified":"2017-07-06T13:09:55+00:00","author":{"@id":"https:\/\/doktermuslim.com\/#\/schema\/person\/04facedc986ed10a53048132c2efa9f3"},"description":"Sindrom Crouzon adalah penyakit turunan yang jarang, dimana banyak sutura pada tengkorak bayi terlalu dini berfusi karena mutasi gen FGFR 2 dan 3.","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/doktermuslim.com\/sindrom-crouzon\/#breadcrumb"},"inLanguage":"id","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/doktermuslim.com\/sindrom-crouzon\/"]}]},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/doktermuslim.com\/sindrom-crouzon\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Beranda","item":"https:\/\/doktermuslim.com\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Sindrom Crouzon : Gejala hingga Tatalaksana"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/doktermuslim.com\/#website","url":"https:\/\/doktermuslim.com\/","name":"Dokter Muslim","description":"Menebar Ilmu, disetiap waktu","potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/doktermuslim.com\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"id"},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/doktermuslim.com\/#\/schema\/person\/04facedc986ed10a53048132c2efa9f3","name":"dr. Wiwid Santiko","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"id","@id":"https:\/\/doktermuslim.com\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/42285ab605ce9ad0ec978b0f02989db5?s=96&d=mm&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/42285ab605ce9ad0ec978b0f02989db5?s=96&d=mm&r=g","caption":"dr. Wiwid Santiko"},"description":"Selamat datang di www.doktermuslim.com. Web ini merupakan menara air ilmu pengetahuan didunia medis. Semoga anda mendapat manfaat dari web ini. Mengakar kuat dibumi, menjulang tinggi ke langit. Jangan lupa like, berkomentar dan share.","sameAs":["https:\/\/doktermuslim.com","https:\/\/www.facebook.com\/doktermuslimcom\/","https:\/\/instagram.com\/wiwid.santiko","https:\/\/twitter.com\/https:\/\/twitter.com\/wiwidsantiko","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCnisDfJVHRQvAWL9qYEChqw"],"url":"https:\/\/doktermuslim.com\/author\/doktermu\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2617"}],"collection":[{"href":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=2617"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2617\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":2619,"href":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2617\/revisions\/2619"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/2618"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=2617"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=2617"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=2617"},{"taxonomy":"newstopic","embeddable":true,"href":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-json\/wp\/v2\/newstopic?post=2617"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}