{"id":2564,"date":"2017-06-30T08:35:20","date_gmt":"2017-06-30T08:35:20","guid":{"rendered":"https:\/\/doktermuslim.com\/?p=2564"},"modified":"2017-06-30T08:43:24","modified_gmt":"2017-06-30T08:43:24","slug":"keracunan-organofosfat-obat-nyamuk","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/doktermuslim.com\/keracunan-organofosfat-obat-nyamuk\/","title":{"rendered":"Keracunan Organofosfat (Obat Nyamuk) : Gejala hingga Terapi"},"content":{"rendered":"
Keracunan organofosfat atau keracunan Obat Nyamuk adalah reaksi keracunan karena seseorang menghirup, atau meminum cairan organofosfat. Organofosfat adalah salah satu jenis insektisida. Dosis tinggi dari organofosfat dapat membahayakan nyawa manusia dan hewan. Keracunan ini terjadi ketika anda terpapar terlalu banyak, terlalu lama dan dalam kadar yang tinggi.<\/p>\n
Organofosfat dicirikan sebagai cairan yang berubah warna menjadi coklat pada suhu ruangan. Beberapa cairan bahkan memiliki bau seperti buah-buahan. Sehingga sangat sulit dibedakan terutama bagi anak-anak.<\/p>\n
Peneliti mengatakan bahwa sekitar lebih dari 24 juta petani mengalami keracunan organofosfat setiap tahunnya setidaknya satu episode. Episode keracunan lebih sering terlihat pada area yang memiliki tingkat keamanan yang rendah. Penggunaan ini sebagai senjata pun relatif jarang meskipun dapat dilakukan. Beberapa kali serangan di jepang menunjukkan penggunaan organofosfat sebagai senjata biologis.<\/p>\n
Orang yang paling berisiko terkena keracunan ini adalah yang tinggal di daerah pertanian dan yang terdapat obat pembasmi nyamuk dan serangga. Organofosfat juga dapat dikonsumsi pada makanan dan minuman yang terkontaminasi. Paling sering paparan melalui inhalasi nafas dan kontak dengan kulit. Korban biasanya meminum atau menghirup organofosfat tersebut. Pada dosis tinggi dapat mengancam jiwa.<\/p>\n
Keracunan ini dapat terjadi dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Ini dapat disebabkan dalam dosis besar maupun dosis rendah. Aparan dosis besar akan memicu efek yang lebih berat dan lebih toksik. Gejala dapat terjadi beberapa menit hingga jam setelah terpapar.<\/p>\n