{"id":1624,"date":"2017-03-29T19:15:12","date_gmt":"2017-03-29T19:15:12","guid":{"rendered":"https:\/\/doktermuslim.com\/?p=1624"},"modified":"2017-03-29T19:15:12","modified_gmt":"2017-03-29T19:15:12","slug":"digoksin-farmakodinamik-dan-farmakokinetik","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/doktermuslim.com\/digoksin-farmakodinamik-dan-farmakokinetik\/","title":{"rendered":"Digoksin (Golongan Digitalis, farmakodinamik dan farmakokinetik)"},"content":{"rendered":"

Digoksin adalah salah satu obat golongan digitalis yang digunakan untuk pengobatan penyakit jantung, seperti gagal jantung. Digitalis adalah nama genus untuk family tanaman yang banyak glikosida jantung.<\/p>\n


\n

Absorbsi dan distribusi<\/u><\/strong><\/h3>\n

Digoksin diabsorbsi setelah pemberian oral. Absorbs glikosida lain bervariasi dari nol hingga mendekati 100%. Saat berada dalam darah, seluruh glikosida jantung secara luas didistribusikan ke jaringan termasuk system syaraf pusat.<\/p>\n


\n

Metabolisme dan ekskresi<\/u><\/strong><\/h3>\n

Digoksin sendiri tidak dimobilisasi secara luas pada manusia, hampir dua pertiga diekskresikan tanpa perubahan di ginjal. Kliren ginjal sebanding dengan kliren kreatinin. Normogram telah dibuat untuk menyesuaikan dosis digoksin pada pasien gangguan gagal ginjal.<\/p>\n


\n

Farmakodinamik<\/u><\/strong><\/h3>\n

Seperti yang telah diketahui bersama, bahwa digoksin memiliki beberapa efek kardiovaskular langsung dan tidak langsung. Digoksin memiliki efek yang tidak diinginkan pada saraf pusat dan usus.<\/p>\n

Pada tingkat molekuler, seluruh terapi glikosida jantung adalah inhibisi pada Na\/K ATPase, transporter terikat membrane yang sering disebut dengan pompa natrium. Sebagian besar penelitian menunjukkan, inhibisi pada transporter ini. Akibatnya terdapat efek inotropic positif.<\/p>\n


\n
    \n
  1. \n

    Efek Mekanik Jantung<\/u><\/strong><\/h4>\n<\/li>\n<\/ol>\n

    Glikosida jnautng akan meningkatkan kontraksi sarkomer jantung dengan meningkatkan konsentrasi kalsium bebas di sekitar protein kontraktil selama sistol. Peningkatan konsentrasi kalsium ini merupakan hasil dari proses yang terdiri dari dua tahapan, yakni :<\/p>\n

    \n

    Pertama peningkatan konsentrasi natrium akibat inhibisi Na\/K ATPase. Kedua kurangnya pengeluaran kalasium secara relative dari sel pada pertukaran natrium kalsium, akibat meningkatnya natrium intrasel.<\/p>\n<\/blockquote>\n

    Kalsium sitoplasma yang meningkat akan dipisahkan oleh SERCA dalam RS untuk kemudian dilepaskan. Mekanisme lain telah diajukan tetapi tidak didukung dengan baik. Efek kerja dari glikosida jantung adalah meningkatkan kontraktilitas jantung.<\/p>\n

    Pada sediaan miokardium yang diisolasi, kecepatan terjadinya ketegangan dan relaksasi akan meningkat, dengan sedikit atau tanpa perubahan waktu untuk mencapai puncak ketegangan. Efek ini bisa terjadi baik pada miokardium normal ataupun mengalami kegagalan, tetapi pada binatang responnya diubah oleh reflex kardiovaskuler dan patofisiologi gagal jantung kongestif.<\/p>\n


    \n
      \n
    1. \n

      Efek listrik jantung<\/u><\/strong><\/h4>\n<\/li>\n<\/ol>\n

      Efek digitalis pada kelistrikan jantung merupakan campuran kompleks kerja langsung dan autonomy. Aksi langsung pada membrane sel jantung mengikuti progresivitas yang jelas, awalnya, pe,manjangan potensial aksi yang singkat, diikuti olehpotensial aksi yang memendek terutapa fase plateu.<\/p>\n

      Penurunan durasi potensial aksi mungkin akibat meningkatnya konduksi kalsium yang disebabkan meningkatnya kalsium intrasel. Seluruh efek ini dapaat diamati pada konsentrasi terapeutik tanpa efek toksisitas yang jelas.<\/p>\n

      \n

      Pada konsentrasi yang lebih tinggi potensial membrane istirahat berkurang, sebagai akibat penghambatan pompa natrium dan pengurangan kalium intrasel. Jika toksisitas berlanjut, maka timbul depolarisasi after potensioal yang berisolasi diikuti oleh bangkitan potensial aksi normal.<\/p>\n<\/blockquote>\n

      Manifestasi toksisitas digitalis pada jantung sering melip[uti irama pada sambungan atrioventrikular, depolarisasi ventrikel premature, irama bigeminus, dan blok atrioventrikular, derajat dua. Namun demikian dikatakan bahwa digitalis dapat menyhebabkan semua jenis aritmia.<\/p>\n


      \n

      Efek digitalis pada kelistrikan jantung<\/u><\/strong><\/h4>\n\n\n\n\n\n\n\n\n
      Variabel<\/strong><\/td>\nEfek dosis terapeutik<\/strong><\/td>\nEfek Dosis toksik<\/strong><\/td>\n<\/tr>\n
      Nodus sinus<\/td>\nMenurunkan denyut<\/td>\nMenurunkan denyut<\/td>\n<\/tr>\n
      Otot atrium<\/td>\nMenurunkan periode refraktori<\/td>\nMenurunkan periode refraktori, aritmia<\/td>\n<\/tr>\n
      Nodus atrioventrikular<\/td>\nMenurunkan kecepatan konduksi, meningkatkan periode refraktori<\/td>\nMeningkatkan periode refraktori, aritmia<\/td>\n<\/tr>\n
      Serabut purkinje, otot ventrikel<\/td>\nSedikit menurunkan periode refraktori<\/td>\nEkstrasistol, tachycardia, fibrilasi<\/td>\n<\/tr>\n
      Elektrokardiogram<\/td>\nMeningkatkan interfal PR dan menurunkan interval QT<\/td>\nTachycardia, fibrilasi, henti jantung pada dosis yang tinggi.<\/td>\n<\/tr>\n<\/tbody>\n<\/table>\n
      \n
        \n
      1. \n

        Efek Organ Lain jantung<\/u><\/strong><\/h3>\n<\/li>\n<\/ol>\n

        Glikosida jantung mempengaruhi seluruh jaringa yang dapat dirangsang, termasuk otot polos dan system syaraf pusat. Traktus gastrointestinal merupakan bagian yang paling sering terkena toksisitas digitalis diluar jantung. Efeknya meliputi anoreksia, mual, muntah dan diare.<\/p>\n

        \n

        Toksisitas ini sebagian dapat disebabkan dari efek langsung pada traktus gastrointestinal tetapi juga dapat akibat kerja system syaraf pusat. Efek system syaraf pusat meliputi perangsangan daerah vagal dan kemoreseptor. Yang lebih jarang terlihat adalah disorientasi dan halusinasi terutama pada orang tua dan terdapat gangguan penglihatan.<\/p>\n<\/blockquote>\n

        Efek terakhir mungkin mencakup penyimpangan persepsi warna. Ginekomastia merupakan efek yang jarang dilaporkan pada laki-laki yang mendapat terapi digitalis.<\/p>\n


        \n

        REFERENSI:<\/u><\/strong><\/h3>\n

        Katzung and Bertram, 2010. Farmakologi dasar dan Klinik Edisi 10<\/u><\/em><\/strong>, EGC Publising, Jakarta.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

        Digoksin adalah salah satu obat golongan digitalis yang digunakan untuk pengobatan penyakit jantung, seperti gagal jantung. Digitalis adalah nama genus untuk family tanaman yang banyak [Read more]<\/a><\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":1625,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[4],"tags":[632,631,633,635,636,637,634],"newstopic":[],"yoast_head":"\nDigoksin (Golongan Digitalis, farmakodinamik dan farmakokinetik) | Dokter Muslim<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Digoksin adalah salah satu obat golongan digitalis yang digunakan untuk pengobatan penyakit jantung, seperti gagal jantung. Digitalis adalah nama genus\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/doktermuslim.com\/digoksin-farmakodinamik-dan-farmakokinetik\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"id_ID\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Digoksin (Golongan Digitalis, farmakodinamik dan farmakokinetik) | Dokter Muslim\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Digoksin adalah salah satu obat golongan digitalis yang digunakan untuk pengobatan penyakit jantung, seperti gagal jantung. Digitalis adalah nama genus\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/doktermuslim.com\/digoksin-farmakodinamik-dan-farmakokinetik\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Dokter Muslim\" \/>\n<meta property=\"article:author\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/doktermuslimcom\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2017-03-29T19:15:12+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-content\/uploads\/2017\/03\/digoksin.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1300\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"900\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"dr. Wiwid Santiko\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:creator\" content=\"@https:\/\/twitter.com\/wiwidsantiko\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Ditulis oleh\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"dr. Wiwid Santiko\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Estimasi waktu membaca\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 menit\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/digoksin-farmakodinamik-dan-farmakokinetik\/\",\"url\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/digoksin-farmakodinamik-dan-farmakokinetik\/\",\"name\":\"Digoksin (Golongan Digitalis, farmakodinamik dan farmakokinetik) | Dokter Muslim\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/#website\"},\"datePublished\":\"2017-03-29T19:15:12+00:00\",\"dateModified\":\"2017-03-29T19:15:12+00:00\",\"author\":{\"@id\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/#\/schema\/person\/04facedc986ed10a53048132c2efa9f3\"},\"description\":\"Digoksin adalah salah satu obat golongan digitalis yang digunakan untuk pengobatan penyakit jantung, seperti gagal jantung. Digitalis adalah nama genus\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/digoksin-farmakodinamik-dan-farmakokinetik\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"id\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/doktermuslim.com\/digoksin-farmakodinamik-dan-farmakokinetik\/\"]}]},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/digoksin-farmakodinamik-dan-farmakokinetik\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Beranda\",\"item\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Digoksin (Golongan Digitalis, farmakodinamik dan farmakokinetik)\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/#website\",\"url\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/\",\"name\":\"Dokter Muslim\",\"description\":\"Menebar Ilmu, disetiap waktu\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"id\"},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/#\/schema\/person\/04facedc986ed10a53048132c2efa9f3\",\"name\":\"dr. Wiwid Santiko\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"id\",\"@id\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/42285ab605ce9ad0ec978b0f02989db5?s=96&d=mm&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/42285ab605ce9ad0ec978b0f02989db5?s=96&d=mm&r=g\",\"caption\":\"dr. Wiwid Santiko\"},\"description\":\"Selamat datang di www.doktermuslim.com. Web ini merupakan menara air ilmu pengetahuan didunia medis. Semoga anda mendapat manfaat dari web ini. Mengakar kuat dibumi, menjulang tinggi ke langit. Jangan lupa like, berkomentar dan share.\",\"sameAs\":[\"https:\/\/doktermuslim.com\",\"https:\/\/www.facebook.com\/doktermuslimcom\/\",\"https:\/\/instagram.com\/wiwid.santiko\",\"https:\/\/twitter.com\/https:\/\/twitter.com\/wiwidsantiko\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCnisDfJVHRQvAWL9qYEChqw\"],\"url\":\"https:\/\/doktermuslim.com\/author\/doktermu\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Digoksin (Golongan Digitalis, farmakodinamik dan farmakokinetik) | Dokter Muslim","description":"Digoksin adalah salah satu obat golongan digitalis yang digunakan untuk pengobatan penyakit jantung, seperti gagal jantung. Digitalis adalah nama genus","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/doktermuslim.com\/digoksin-farmakodinamik-dan-farmakokinetik\/","og_locale":"id_ID","og_type":"article","og_title":"Digoksin (Golongan Digitalis, farmakodinamik dan farmakokinetik) | Dokter Muslim","og_description":"Digoksin adalah salah satu obat golongan digitalis yang digunakan untuk pengobatan penyakit jantung, seperti gagal jantung. Digitalis adalah nama genus","og_url":"https:\/\/doktermuslim.com\/digoksin-farmakodinamik-dan-farmakokinetik\/","og_site_name":"Dokter Muslim","article_author":"https:\/\/www.facebook.com\/doktermuslimcom\/","article_published_time":"2017-03-29T19:15:12+00:00","og_image":[{"width":1300,"height":900,"url":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-content\/uploads\/2017\/03\/digoksin.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"dr. Wiwid Santiko","twitter_card":"summary_large_image","twitter_creator":"@https:\/\/twitter.com\/wiwidsantiko","twitter_misc":{"Ditulis oleh":"dr. Wiwid Santiko","Estimasi waktu membaca":"3 menit"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/doktermuslim.com\/digoksin-farmakodinamik-dan-farmakokinetik\/","url":"https:\/\/doktermuslim.com\/digoksin-farmakodinamik-dan-farmakokinetik\/","name":"Digoksin (Golongan Digitalis, farmakodinamik dan farmakokinetik) | Dokter Muslim","isPartOf":{"@id":"https:\/\/doktermuslim.com\/#website"},"datePublished":"2017-03-29T19:15:12+00:00","dateModified":"2017-03-29T19:15:12+00:00","author":{"@id":"https:\/\/doktermuslim.com\/#\/schema\/person\/04facedc986ed10a53048132c2efa9f3"},"description":"Digoksin adalah salah satu obat golongan digitalis yang digunakan untuk pengobatan penyakit jantung, seperti gagal jantung. Digitalis adalah nama genus","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/doktermuslim.com\/digoksin-farmakodinamik-dan-farmakokinetik\/#breadcrumb"},"inLanguage":"id","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/doktermuslim.com\/digoksin-farmakodinamik-dan-farmakokinetik\/"]}]},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/doktermuslim.com\/digoksin-farmakodinamik-dan-farmakokinetik\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Beranda","item":"https:\/\/doktermuslim.com\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Digoksin (Golongan Digitalis, farmakodinamik dan farmakokinetik)"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/doktermuslim.com\/#website","url":"https:\/\/doktermuslim.com\/","name":"Dokter Muslim","description":"Menebar Ilmu, disetiap waktu","potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/doktermuslim.com\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"id"},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/doktermuslim.com\/#\/schema\/person\/04facedc986ed10a53048132c2efa9f3","name":"dr. Wiwid Santiko","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"id","@id":"https:\/\/doktermuslim.com\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/42285ab605ce9ad0ec978b0f02989db5?s=96&d=mm&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/42285ab605ce9ad0ec978b0f02989db5?s=96&d=mm&r=g","caption":"dr. Wiwid Santiko"},"description":"Selamat datang di www.doktermuslim.com. Web ini merupakan menara air ilmu pengetahuan didunia medis. Semoga anda mendapat manfaat dari web ini. Mengakar kuat dibumi, menjulang tinggi ke langit. Jangan lupa like, berkomentar dan share.","sameAs":["https:\/\/doktermuslim.com","https:\/\/www.facebook.com\/doktermuslimcom\/","https:\/\/instagram.com\/wiwid.santiko","https:\/\/twitter.com\/https:\/\/twitter.com\/wiwidsantiko","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCnisDfJVHRQvAWL9qYEChqw"],"url":"https:\/\/doktermuslim.com\/author\/doktermu\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1624"}],"collection":[{"href":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=1624"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1624\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/1625"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=1624"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=1624"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=1624"},{"taxonomy":"newstopic","embeddable":true,"href":"https:\/\/doktermuslim.com\/wp-json\/wp\/v2\/newstopic?post=1624"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}