{"id":1544,"date":"2017-03-14T01:01:23","date_gmt":"2017-03-14T01:01:23","guid":{"rendered":"https:\/\/doktermuslim.com\/?p=1544"},"modified":"2017-06-21T04:51:24","modified_gmt":"2017-06-21T04:51:24","slug":"hipokalemia-gejala-ekg-dan-tatalaksana","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/doktermuslim.com\/hipokalemia-gejala-ekg-dan-tatalaksana\/","title":{"rendered":"Hipokalemia (Gejala, EKG dan Tatalaksana)"},"content":{"rendered":"
Hipokalemia adalah suatu keadaan dimana kadar kalium plasma dibawah 3,5 mEq\/L. Hipokalemia sediri sering disebabkan karena tiga hal, pertama berkurangnya asupan, kedua masuknya ion Kalium ke dalam ruang intraseluler dan ketiga meningkatnya laju pembuangan kalium.<\/p>\n
Penurunan Asupan<\/strong><\/td>\n– konsumsi air tanah<\/p>\n | – Pada kelaparan<\/td>\n<\/tr>\n Redistribusi kedaam Sel<\/strong><\/td>\n | – keracunan barium<\/p>\n | – hipotermia<\/p>\n – alkalosis metabolic<\/p>\n – hipokalemik paraisis periodic<\/p>\n – penggnaan insulin, agonis B2 adrenergik atau antagonis alfa.<\/td>\n<\/tr>\n Peningkatan laju pembuangan<\/strong><\/td>\n | – penyebab nonrenal<\/strong> : keringat dan diare<\/p>\n | – penyebab renal<\/strong> : sindrom cushing, asidosis tubuler ginjal, ketoasidosis diabetic, hiperaldosteronisme, penggunaan diuretic dan diuresis osmotic.<\/td>\n<\/tr>\n<\/tbody>\n<\/table>\n Tanda dan gejala hipokalemia adalah tergantung dari terajat hipokalemianya. Sering muncul gejala apabila kadar kalium dibawah 3 mEq\/L. derajatnya sebagai berikut :<\/p>\n – seringnya pada fase ini masih asimtomatik (gejala belum terlihat)<\/td>\n<\/tr>\n – gejala yang ditimbulkan berupa : lemas, myalgia, konstipasi.<\/p>\n – Apabila kadar Kalium dibawah 2,5 mEq\/L dappat terjadi nekrosis otot.<\/p>\n – Pada pasien dengan gagal antung, hipertrofi ventrikel kiri, iskemia, dapat terjadi aritmia.<\/p>\n – EKG pada hipokalemia berupa : T Inverted, depresi segmen ST, PR memanjang dan QRS melebar.<\/strong><\/td>\n<\/tr>\n – Gejala berupa gangguan pada otot pernafasan (distress pernafasan).<\/td>\n<\/tr>\n<\/tbody>\n<\/table>\n <\/p>\n <\/p>\n Penanganan ini haruslah sesuai etiologi terkait. Pada dasarnya, tatalaksana hipokalemia berat akan beresiko tinggi menyebabkan aritmia dan akhirnya terjadi kematian terutama pada pasien dengan penyakit jantung.<\/p>\n Tatalaksana oral lebih dipilih dibandingkan jalur intravena karena menurunkan risiko teradinya hyperkalemia. Terdapat beberapa sediaan garam kalium oral untuk terapi hipokalemia ini, seperti :<\/p>\n Pada Saat melakukan koreksi hipokalemia, harus diperhatikan hal berikut ini, yaitu :<\/u><\/p>\n Untuk menaikan kadar kalium sebesar 1-1,5 mEq\/L, perlu diberikan KCl 2-3 tablet (40-60 mEq). Sedangkkan pemberian 135-160 mEq dapa menaikkan kada kalium sebesar 2,5-3,5 mEq\/L.<\/p>\n Kecepatan pemberian disarankan 10-20 mEq\/jam. Untuk distress dan paralisis otot pernafasan atau aritmia, kecepatan pemberian dapat ditingatkan sampai 40-100 mEq\/jam.<\/p>\n<\/blockquote>\n Pemberan kalium secara intravena sebaiknya KCl dilarutkan dalam NaCl.<\/u><\/p>\n Hipokalemia adalah suatu keadaan dimana kadar kalium plasma dibawah 3,5 mEq\/L. Hipokalemia sediri sering disebabkan karena tiga hal, pertama berkurangnya asupan, kedua masuknya ion Kalium [Read more]<\/a><\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":2454,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[29,31],"tags":[596,595,597,599,600,601,598],"newstopic":[],"yoast_head":"\n |