{"id":1053,"date":"2016-10-13T05:42:36","date_gmt":"2016-10-13T05:42:36","guid":{"rendered":"http:\/\/doktermuslim.com\/?p=1053"},"modified":"2017-02-21T08:47:16","modified_gmt":"2017-02-21T08:47:16","slug":"plasenta-previa","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/doktermuslim.com\/plasenta-previa\/","title":{"rendered":"Plasenta Previa"},"content":{"rendered":"
Plasenta previa adalah adanya plasenta yang terimplantasi pada segmen bawah uterus. Sering terjadi pada fase awal kehamilan, tetapi sering tidak berkaitan dengan adanya perdarahan.<\/p>\n
Plasenta yang terimplantasi pada segmen bawah uterus, bagian bawahnya akan atropi, sedangkan pada bagian atas (upper) plasenta akan hipertropi, menghasilkan migrasi dari plasenta. Plasenta previa angka kejadianya sekitar 0,5% dari kehamilan yang terjadi.<\/p>\n
Gejala plasenta previa terjadi ketika painless (tanpa rasa nyeri), dan perdarahan terjadi. Perdarahan terjadi akibat avulsi dari vili chorion, akibat implantasi plasenta yang tidak normal di segmen bawah uterus. Plasenta tersebut teregang (Strechting), dan semakin meregang semasa masa kehamilan.<\/p>\n
Faktor risiko dari plasenta previa diantaranya riwayat plasenta previa sebelumnya, kehamilan ganda (kembar)\/ multiple gestation. Faktor risiko lain dapat terjadi seperti multiparity, dan kehamilan dengan usia tua.<\/p>\n
Tanda dan gejala dari plasenta previa adalah painless (tanpa nyeri) dan perdarahan pada trimester ketiga, selama istirahat maupun aktivitas. Perdarahan dan painless bersifat tiba-tiba tanpa ada tanda\/warning sebelumnya. Dapat juga dipicu oleh trauma, coitus (penetrasi penis), maupun pemeriksaan bimanual\/spekulum. Uterus nontender dan nonirritable.<\/p>\n
Penegakkan diagnosis dari plasenta previa adalah berdasarkan adanya painless (tanpa nyeri) pada trimester ketiga kehamilan dengan perdarahan dan dengan pembuktian USG kehamilan menunjukkan implantasi plasenta pada segmen bawah uterus. Ada yang menyebutkan darah plasenta previa lebih segar dibanding darah pada abruptio plasenta.<\/p>\n
Ada beberapa klasifikasi dari plasenta previa, diantaranya :<\/p>\n
<\/p>\n
Tatalaksana dan menejemen dari plasenta previa diantaranya :<\/p>\n
Apabila plasenta previa terjadi over previous uterin scar, vili dapat menginfasi ke myometrium dan menjadi plasenta acreta<\/u><\/strong>. Akibatnya perdarahan sangat sulit diatasi, dan membutuhkan cesarean hysterektomi. Profound hipertensi dapat menyebabkan pituitari anterior nekrosis (sheehan syndrom) atau akut tubular nekrosis.<\/p>\n Eimar, PS. Et Al. 2005. Kaplan Medicine USMLE Step 2 CK, Lecture Note Obstetrics and Gynecology. 2005-2006 edition<\/em><\/strong>. Kaplan Inc.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":" Plasenta previa adalah adanya plasenta yang terimplantasi pada segmen bawah uterus. Sering terjadi pada fase awal kehamilan, tetapi sering tidak berkaitan dengan adanya perdarahan. ETIOLOGI [Read more]<\/a><\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":1055,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[8,31],"tags":[238],"newstopic":[],"yoast_head":"\n
\nREFERENSI<\/u><\/strong><\/h3>\n