{"id":1049,"date":"2016-10-13T05:38:35","date_gmt":"2016-10-13T05:38:35","guid":{"rendered":"http:\/\/doktermuslim.com\/?p=1049"},"modified":"2016-10-13T05:38:35","modified_gmt":"2016-10-13T05:38:35","slug":"abruptio-plasenta-solusio-plasenta","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/doktermuslim.com\/abruptio-plasenta-solusio-plasenta\/","title":{"rendered":"Abruptio Plasenta (Solusio Plasenta)"},"content":{"rendered":"
Abruptio plasenta atau sering disebut solusio plasenta adalah menempelnya plasenta secara normal tidak berada di segmen bawah uterus dan kemudian terpisah dari dinding uterus sebelum deliveri dari fetus (sebelum melahirkan bayi). Terpisahnya ini dapat berupa parsial maupun komplit.<\/p>\n
Abruptio plasenta disebabkan adanya separasi dan terpisahnya plasenta dengan dinding uterus dan terpisahnya tersebut di liputi darah.<\/p>\n
Perdarahan terbanyak berupa jelas dan eksternal. Pada situasi ini darah terbedah antara membran plasenta dan vagina. Jarang sekali jika perdarahan tersembunyi dan bersifat internal, dan menyisakan hematoma di uterus. Apabila terdapat hematoma, maka akan menambah tinggi dari fundus uteri pada penampakan klinis.<\/p>\n
Ada pendapat, kalau darah abruptio plasenta lebih coklat atau lebih tua warnanya dibandingkan darah plasenta previa.<\/p>\n
Faktor risiko dari abruptio plasenta adalah riwayat abruptio plasenta sebelumnya, hipertensi, trauma maternal dan penggunaan obat-obatan seperti cocain, bahkan riwayat terjadinya Prematur membran rupture.<\/p>\n
Penegakkan diagnosis dari abruptio plasenta adalah berdasarkan adanya nyeri yang sangat berat di trimester ketiga kehamilan, dan perdarahan vagina dengan tinggi fundus uteri normal, atau implantasi plasenta tidak di segmen bawah uterus.<\/p>\n
Manifestasi klinis yang ditemukan nyeri dan perdarahan pada trimester ketiga. Dan sekitar 1% kasus yang ada perdarahan terjadi pada usia kehamilan aterm (37-42 minggu).<\/p>\n
Klasifikasi dapat dilihat dan ditentukan dari visualisasi USG, meskipun hematoma jarang ditemukan. Klasifikasi tersebut diantaranya :<\/p>\n
<\/p>\n
Manajemen yang dilakukan untuk menangani abruptio plasenta adalah :<\/p>\n
Komplikasi dari abruotio pasenta adalah syok hemmorhagic, dengan acute tubular nekrosis dari profound hipertension. DIC dapat ditemukan dari pelepasan tromboplasti ke sirkulasi sistemik dari plasenta yang terganggu. Couvelaire uterus menunjukkan adanya ekstravasasi darah antara serabut myometrium, seperti mengabur di permukaan serosa.<\/p>\n
Eimar, PS. Et Al. 2005. Kaplan Medicine USMLE Step 2 CK, Lecture Note Obstetrics and Gynecology. 2005-2006 edition<\/em><\/strong>. Kaplan Inc.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":" DEFINISI Abruptio plasenta atau sering disebut solusio plasenta adalah menempelnya plasenta secara normal tidak berada di segmen bawah uterus dan kemudian terpisah dari dinding uterus [Read more]<\/a><\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":1051,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[8,31],"tags":[248,241,242],"newstopic":[],"yoast_head":"\n