Reumatoid Artritis – Kriteria diagnosis dan Tatalaksana (Part 4 of 4)

KRITERIA DIAGNOSIS

Dalam menegakkan diagnosis reumathoid artritis, terdapat klasifikasi menurut American Collage of Reumathology, diantaranya :

1. Guideline : untuk klasifikasi, diperlukan 4 dari 7 kriteria untuk menegakkan diagnosis reumarhoid artritis. penderita dengan 2 atau lebih diagnosis klinis tidak dapat menyingkirkan diagnosis Reumathoid artritis. Kriteria haris berlangsung minimal 6 bulan. Kriteria b-e harus diobservasi oleh dokter.

Bacaan Lainnya

2. Kriteria :

a.       Kaku sendi : kaku sendi pada area dan sekitar sendi berlangsung 1 jam sebelum perbaikan yang maksimal.
b.      Artritis pada 3 atau lebih sendi. Minimal 3 sendi yang diobservasi oleh dokter, ditemukan bengkak dan efusi sendi. Kemungkinan sendi yang terkena adalah sendi interphalangeal proksimal, metakarpophaangeal, pergelangan tangan, siku, lutut, pergelangan kaki, sendi metatarsophalangeal dextra dan sinistra.
c.       Artritis sendi tangan : artritis pada pergelangan tangan metakarpophalangeal dan interphalang.
d.      Artritis simetris : keterlibatan yang simultan dari area sendi yang sama dari kedua sisi tubuh.
e.      Nodul reumathoid : nodul subcutan pada penonjolan tulang, permukaan ekstensor, daerah juxtaartikular yang diobservasi oleh dokter.
f.        Faktor reumatoid serum positif
g.       Perubahan radiologis : ditemukan erosi dan dekalsifikasi tulang atau sendi.

TATALAKSANA

Dalam terapi atau tatalaksana reumatoid artritis, dapat digunakan pengobatan farmakologis hingga pembedahan. Tujuan dari terapi adalah : mengurangi nyeri, menurunkan inflamasi, melindungi struktur sendi, memelihara fungsi dan mengontrol keterlibatan sistemik.

a. Terapi medikamentosa

  1. Diberikan DMARDS (disease modifiying Antireumathoid Drugs) : obat untuk mengubah perjalanan klinis dari reumathoid artritis. Efek DMARDS tidaklangsung tetapi memerlukan waktu beberapa minggu sampai bulan. Sediannya : methotreksat 7,5-25 mg setiap minggu.
  2. Berikan steroid : prednisondosis rendah kurang dari 7,5 mg/dl. Dapat mengendalikan gejala klinis dan mengurangi progresi terjadinya erosi sendi.
  3. Imunisupresan : azatrioprine, leflunomide, cyclosporine, cyclophosphamid.
  4. Agen biologis seperti : anti TNF (etanercept, infliximab, adalimumab), anti IL-1 (anakinra), anti CD20 (Rituximab).
Baca Juga:  Infeksi Virus Zika

b. Terapi pembedahan

Pembedahan dilakukan apabila terjadi kerusakan sendi yang berat. Pembedahan yang dapat dilakukan adalah arthroplasty dan total joint replacement dapat dikerjakan pada sendi oleh dokter spesialis orthopedi. Hasil baik biasanya ditemukan pada sendi panggul, lutut dan bahu.


REFERENSI

Pile et al, 2008. Reumathoid Artritis in : problem solving in reumathology. Pp. 79-114

Fauci et al. 2011. Reumathoid artritis in : Harrisons Rheumathology. Eds. Fauci AS, Langford CA

Paramaiswari, A. 2002. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Bagian ilmu penyakit dalam. FK UGM, Yogyakarta.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *