Otitis Eksterna Difusa – Gejala, Penyebab dan Tatalaksana

Definisi

Otitis eksterna difus merupakan peradangan difus yang melapisi meatus auditori eksterna yang biasa disebabkan oleh bakteri atau fungal dan dikarakteriskkan dengan iritasi, deskuamasi,discharge, dan memiliki kecenderungan untuk berulang.


[toc]

Bacaan Lainnya

Tanda dan Gejala

Rasa gatal sampai nyeri di dalam telinga. Rasa gatal dapat dirasakan sampai tenggorok. Kadang-kadang disertai sedikit nyeri. Awalnya sekret encer, bening, tetapi dapat berubah menjadi sekret kental purulen. Pada bentuk kronik sekret tidak ada atau hanya sedikit atau berupa gumpalan, berbau akibat bakteri saprofit ataupun jamur. Selain itu dapat pula disertai penurunan pendengaran.

Pada pemeriksaan fisik dapat terlihat MAE terisi sekret serosa (alergi), purulen (infeksi kuman), keabu-abuan atau kehitaman (jamur). Kulit MAE edema, hiperemis merata sampai ke membran timpani. Dapat disertai pembesaran kelenjar regional di daerah servikal anteroposterior, parotis, atau retroaurikuler.


Diagnosis

Penegakan diagnosis otitis eksterna diffusa ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan. Elemen diagnosis dari otitis eksterna diffusa adalah:

–          Onset mendadak (biasanya dalam 48 jam) sejak 3 minggu sebelumnya
–          Terdapat gejala inflamasi pada kanalis aurikularis yaitu:
·         Otalgia (biasanya nyeri hebat), gatal, atau telinga terasa penuh
·         dengan atau tanpa penurunan pendengaran, dan
–          Terdapat tanda inflamasi pada kanalis aurikularis yaitu:
·         Nyeri tekan pada tragus, pinna atau keduanya
·         atau edema kanalis aurikularis difus, erythema atau keduanya
·         dengan atau tanpa otorrhoea, limfadenitis regional, eritema membrane timpani, atau cellulitis pinna dan kemerahan pada kulit sekitar telinga
Nyeri pada kanalis aurikularis dan regio temporomandibular diperberat dengan pergerakan rahang.
Baca Juga:  Anemia Defisiensi Asam Folat (definisi, Gejala dan Tatalaksana)

Tata Laksana

Tata laksana otitis eksterna dapat dilakukan dengan membersihkan liang telinga, pemasangan tampon yang diberi antibiotik ke liang telinga utuk menambah area kontak obat dengan kulit, antibiotik topikal berupa tetes telinga dan atau antibiotik sistemik bila diperlukan. Pilihan antibiotik yang dipakai golongan quinolon.

Jika gejala tidak membaik dalam 48-72 jam, maka dilakukan evaluasi mengenai ketaatan pengobatan, kemungkinan misdiagnosis,sensitivitas antibiotik, atau penilaian ulang patesi liang telinga. Diperlukan konsultasi pada dokter spesialis THT pada kasus yang parah, gejala tidak membaik atau memburuk meskipun sudah dilakukan pengobatan secara adekuat, atau bila dicurigai otitis eksterna maligna.

Penatalaksanaan otitis eksterna bertujuan:

  1. Membuang serumen, kotoran, dan sel-sel kulit mati dari liang telinga. Bersihkan dan keringkan menggunakan alat penghisap atau kapas kering.
  2. Mengeluarkan mikroorganisme. Masukkan tampon yang mengandung antibiotik ke dalam liang telinga untuk menghindari infeksi bakterial akt dan ulserasi. Berikan juga antibiotik sistemik jika perlu.
  3. Mengurangi rasa sakit, peradangan dan edema. Berikan obat golongan kortikosteroid.
  4. Menghilangkan rasa tidak enak.
  5. Memulihkan pendengaran
  6. Menghilangkan gatal dan penggarukan yang berulang. Terapi antifungal untuk menghindari infeksi jamur.
  7. Terapi antialergi dan antiparasit
  8. Penatalaksanaan otitis eksterna kronik yaitu operasi rekonstruksi liang telinga

Pencegahan

Pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari masuknya air ke dalam liang telinga, misalnya menggunakan earplug saat berenang atau mandi. Bila terasa air masuk ke liang telinga, miringkan kepala agar air dapat keluar. Tetes telinga asam asetat 2% setelah telinga terpapar air juga dapat digunakan untuk menjaga agar liang telinga tetap dalam pH yang agak asam. Sangat penting juga untuk menghindari kebiasaan mengorek telinga, baik dengan atau tanpa menggunakan benda asing.

Baca Juga:  Hordeolum – Gejala, Penyebab dan Tatalaksana

Prognosis

Prognosis otitis eksterna diffusa adalah baik, namun rekurensi terjadi apabila kebersihan telinga kurang diperhatikan, ada riwayat penyakit tertentu seperti diabetes melitus yang menyulitkan penyembuhan, atau tidak menghindari faktor pencetus dengan baik.


Daftar Pustaka

Soepardi E.A., Iskandar N., Bashiruddin J., Dwi R., 2012. Buku Ajar Ilmu Kesehatan : Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher edisi ketujuh. Jakarta, FKUI

Anil K.Lalwani, 2007. Current Diagnosis and Treatment Otolaryngology, Head and Neck Surgery. McGraw Hill Lange, 2nd ed

Richard M.R., Lance B., Ron C., Rowena J.D., Theodore G.G., et. al., Original Research, Clinical Practice Guideline: Acute otitis externa

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Komentar

  1. Assalamualaikum dok, sy mau tanya dr 1 mggu yg lalu telinga kiri sy berair bening dan gatal terus sy korek pake cottonbuth, telinga sy jadi iritasi dan nyeri kemudian sy membeli obat ke apotek dan dikasi “Erla mycetin” tapi karena rasanya yg panas sy tdk tahan jd sy gunakan obatnya cuma sampai 3 hari dan sekarang telinga sy sekretnya menjdai warna kuning tapi tdk kental, dan srkarang telinga kanan sy jg ikutan nyeri hebat sampai sy tidak tahan tapi klok telinga kanan tidak berair. Kira” obatnya apa ya dok dan apakah sama obat utk telinga kanan dan kiri??
    Terimakasih

    1. ALaykumus salam wr wb.
      Telinga berair bening kanan dan kiri perlu dilakukan pemeriksaan ke dalam telinga ibu. Patut dicurigai adanya otitis (peradangan pada telinga). APabila sampai terjadi nyeri telinga, keluar cairan kental, berdenging, dan kelainan lainnya maka segeralah periksakan ke dokter spesialis THT.
      Semoga lekas sembuh