Mata Ikan (Clavus) : Penyebab, Gejala dan Pengobatan

mata ikan clavus callus

Mata ikan adalah nama medis dari clavus, dimana terdapat butiran keras, dan penebalan kulit, biasanya di telapak kaki atau tangan, kecil dan berbentuk bulat seperti jagung. Kelainan ini sering ditemukan pada sisi atas dan tepi tumit di telapak kaki. Hal ini sering ditemukan jika tidak menggunakan alas kaki.

Callus berbeda dengan clavus. Callus lebih kasar, dan sangat keras penebalan kulitnya, dan biasanya ditemukan pada mata kaki dan tumit kaki meskipun dapat juga ditemukan di tangan. Callus lebih besar dibandingkan dengan clavus (mata ikan) dan callus berwarna kuning sedangkan clavus berwarna lebih putih. Pada callus, sensitifitas sensorisnya lebih rendah dibandingkan kaki yang sehat.

Bacaan Lainnya

Penyebab Mata Ikan (Clavus) dan Callus

Mata ikan (Clavus dan callus keduanya karena gesekan dan penekanan. Itu terjadi karena reaksi perlindungan untuk mencegah kerusakan dan muncul plenting pada kulit. Penyebab terseringnya adalah tidak memakai alas kaki. Atau alas kaki tidak menutup kulit dengan baik, sehingga memicu gesekan.

Selain itu, terlalu lama jalan dan berlari dengan sepatu dan alas kaki yang tidak pas, juga dapat memicu. Jika anda memakai high heel (sepatu hak tinggi), callus dapat terbentuk di mata kaki karena penekanan pada sendi ketika berjalan. Penyebab lainnya:

  1. Tidak memakai sepatu
  2. Kaus kaki kasar dan memantul
  3. Berjalan dan berlari atau berolahraga yang menekan pada kaki.
  4. Bekerja tidak memakai sandal

Gejala Mata Ikan (Clavus) dan Callus

Gejala mata ikan meliputi benjolan kecil berwarna putih, ukuran kurang lebih 0.5 cm, di kaki dan berada di dalam kulit. Jumlah benjolan tidak bergerombol, berbatas tegas, dan jumlahnya bisa sedikit atau banyak. Clavus biasanya tidak nyeri, tetapi dapat nyeri setelah periode lama. Ada beberapa pengobatan untuk masalah ini. Memilih pengobatan tergantung dari penyebab asal.

Baca Juga:  Paronikia (Cantengan) : Kuku Bernanah karena Infeksi

Jika pasien memiliki diabetes, maka periksa kaki dari kerusakan setiap harinya, dan konsultasi untuk mengkonsumsi obat antidiabetes. Adanya ulkus dan infeksi harus diobati. Jika clavus gagal untuk sembuh secara cepat, terjadi infeksi, atau nyeri bertambah, panas, kemerahan bahkan bernanah, maka lakukan tindakan medis segera.

Komplikasi Mata Ikan (Clavus) dan Callus

Mata ikan sering terlihat pada atlit atletik terutama maraton. Clavus ini dapat tumbuh membesar sampai anda menghilangkan penyebab. Pada beberapa kasus dapat terinfeksi, dan sakit saat berjalan. Pada sebagian kasus juga dapat ditemukan skar jaringan.

Pengobatan Mata Ikan (Clavus) dan Callus

Untuk mengidentifikasi gangguan ini, dokter akan memeriksa kaki atau tangan dan melihat sensitifitasnya. Gaya hidup, kebiasaan memakai alas kaki, berapa lama jalan dan berperan dalam olahraga juga harus digali. Pengobatan ke dokter bedah dianjurkan.

Pengobatan tergantung dari penyebab. Pilihannya meliputi memakai kaos kaki untuk menyembuhkan kaki. Anda harus membutuhkan sepatu dari silikon yang disesuaikan dengan berat dan tinggi badan anda.

  1. Pengobatan Sendiri

Ada beberapa pengobatan pilihan bagi mata ikan. Krim topikal bertujuan untuk menghaluskan dan meredakan nyeri serta rasa tidak nyaman akibat tekanan. Jika respon pengobatan tidak membaik maka segeralah ke dokter. Ada juga bentuk plester. Plester dapat menyembuhkan kaki, tetapi pada sebagian orang justru menambah pengkerasan dan penipisan kulit sekitar clavus.

  1. Tindakan Bedah

Tindakan bedah adalah pengobatan terbaik untuk clavus dan callus. Pengobatan ini dipilih terutama jika terdapat nyeri dan penderita tidak dapat berjalan dengan normal atau tidak nyaman sekali. Tindakan pembedahan menggunakan bius (anestesi), dan pisau tajam untuk mengambil area yang menebal. Setelah selesai pasien disarankan mengkonsumsi antibiotik dan antinyeri.

Baca Juga:  Prosedur Bedah Tiroidektomi

Untuk pencegahan, penderita disarankan memakai sepatu dan sandal yang empuk. Sandal yang empuk akan membantu anda mencegah pengerasan. Perawatan kaki juga baik, termasuk sering mencuci kaki, menggunakan pelembab, dan menghindari kontak kaki dengan benda tajam. Demikian, semoga mencerahkan.

Oleh: dr. Wiwid Santiko

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *