Uji Toksikologi Forensik : Jenis dan Prosedur

uji toksikologi

Uji toksikologi adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi penyebab kematian, selain cara kematian berdasarkan reaksi kimiawi yang terjadi pada korban. Uji toksikologi dalam forensik meliputi uji Reinsch, uji delusi alkali, Uji Kertas saring, uji prussian blue, dan uji guajacol atau schonbein-pagenstecher.

Uji toksikologi ini biasanya dilakukan setelah pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam. Setelah kita menentukan sebab kematian, cara kematian dengan PLPD (pemeriksaan dalam dan luar), maka terkadang kita membutuhkan pemeriksaan toksikologi ini, seperti untuk memeriksa keracunan arsen, keracunan zat kimia dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya berikut penjelasannya.

Bacaan Lainnya

Uji Toksikologi Forensik

  1. Uji Delusi Alkali

Uji ini digunakan untuk memeriksa apakah korban keracunan Karbon Monoksida (CO). Sering sekali kita dapatkan korban yang mati karena menghirup terlalu banyak karbon monoksida.

Karbon monoksida akan berikatan kuat dengan hemoglobin sehingga membuat oksigen tidak dapat terikat dengan baik. Akibatnya, hemoglobin yang seharusnya mengangkut oksigen justru mengangkut karbon monoksida. Sehingga, otak dan bagian tubuh lain akan iskemia kekurangan oksigen.

Cara Melakukan Uji Toksikologi Delusi Alkali
  1. Kita siapkan 2 buah tabung reaksi, kemudian masukkanlah 1-2 tetes darah korban ke dalam tabung pertama dan 1-2 tetes darah normal ke dalam tabung kedua sebagai kontrol negatif.
  2. Tambahkan 10 ml air ke dalam masing-masing tabung hingga warna merah dapat teramati jelas. Darah pada tabung yang mengandung karbon monoksida akan tampak jernih sedangkan darah pada kontrol berwarna merah keruh.
  3. Tambahkan 5 tetes larutan NaOH 10-20% pada masing-masing tabung, lalu di kocok.
Baca Juga:  Jenis Luka Forensik (Vulnus) : Klue dan Intepretasi

Hasil : Darah kontrol akan segera berubah warna menjadi merah hijau agak coklat akibat pembentukan alkali hematin.

  1. Uji Reinsch

Uji ini dilakukan untuk memeriksa sebab kematian karena keracunan Arsen. Arsen merupakan zat yang sangat mematikan, karena tidak berbau, tidak berasa dan berwarna bening.

Cara Melakukan Uji Toksikologi Reinsch
  1. Dalam 10 cc darah ditambahkan 10 cc HCl pekat, kemudian dipanaskan hingga terbentuk AsCl3.
  2. Kemudian celupkan batang tembaga ke dalam larutan

Hasil : ditemukan endapan kelabu hingga kehitaman dari As pada permukaan batang tembaga tersebut.

  1. Uji Prussian Blue

Uji ini digunakan untuk mendeteksi keracunan sianida.

Cara Melakukan Uji Prussian Blue
  1. Isi lambung/ jaringan didestilasi dengan destilator.
  2. 5 ml destilat + 1 ml NaOH 50 % + 3 tetes FeSO4 10% rp + 3 tetes FeCl3 5%, Panaskan sampai hampir mendidih
  3. Kemudian dinginkan dan tambahkan HCl pekat tetes demi tetes sampai terbentuk endapan Fe(OH)3, teruskan sampai endapan larut kembali dan terbentuk biru berlin

Hasil : Endapan Larut berbentuk biru Berlin

  1. Uji Kertas Saring

Uji ini dilakukan untuk memeriksa keracunan Sianida.

Cara Melakukan Uji Kertas Saring:
  1. Siapkan kertas saring dan asam pikrat jenuh.
  2. Kemudian tertas saring tersebut dimasukkan dengan cara menyelupkannya ke larutan jenuh asam pikrat. kemudian diamkan sebentar sampai sedikit melembab.
  3. Setelah itu, tetesi isi dari lambung korban sebanyak 1 tetes, atau darah dari tubuh korban, tunggu hingga kering,
  4. Lalu tetesi dengan Natrium Karbonat Na2CO3 10 % sebanyak satu tetes

Hasil: positif bila warna berubah menjadi ungu

  1. Uji Guajacol atau Schonbein-Pagenstecher

Uji ini digunakan untuk memeriksa keracunan Sianida

Cara Melakukan Uji Guajacol:
  1. Masukkan 50 mg isi lambung/ jaringan ke dalam botol Erlenmeyer.
  2. Kertas saring (panjang 3-4 cm, lebar 1-2 cm) dicelupkan ke dalam larutan guajacol 10% dalam alkohol, keringkan.
  3. Lalu celupkan ke dalam larutan 0,1% CuSO4 dalam air dan kertas saring digantungkan di atas jaringan dalam botol.
  4. Apabila isi dari lambung korban cenderung basa atau akali, maka segera ditambah dengan asam tatrat untuk menurunkan pH-nya (membuat asam). Tujuannya untuk memudahkan penguraian dari KCN. Kemudian Hangatkan Botol tersebut.
Baca Juga:  Cara Identifikasi Luka Tembak : Kelim dan Intepretasi

Hasil: Hasil Positif ditandai dengan adanya warna kebiruan dan kehijauah di kertas saring.

Demikian rangkuman uji toksikologi yang sering dilakukan dalam forensik. Apabila ada tambahan dan saran, serta koreksi kami persilahkan untuk memberitahu kami agar dapat kami perbaiki segera. Semoga Bermanfaat. Dirangkum dari beberapa sumber.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *