Tetanus : Gejala Khas hingga Tatalaksana

tetanus

Tetanus adalah infeksi bakterial serius yang mengenai sistem syaraf dan menyebabkan otot di tubuh menjadi kaku. Tetanus sering disebut dengan lockjaw (dagu terkunci) karena infeksi sering menyebabkan gangguan kekakuan kotraksi otot di leher dan dagu (mandibula). Meskipun demikian, infeksi ini dapat menyebar ke bagian lain tubuh anda.

Infeksi ini dapat mengancam jiwa apabila tidak diobati dengan baik. Terhitungsekitar 10-20 % infeksi ini sangat fatal, sebagaimana data dari CDC. Infeksi ini juga merupakan kegawatdaruratan medis, meskipun dapat dicegah engan faksin. Booster aksin dibutuhkan setiap 10 tahun untuk menjaga imunitas. Negara Indonesia kasusnya masih banyak karena program imunisasi tetanus belum optimal sampai saat ini.

Bacaan Lainnya

Etiologi Tetanus

Bakteria clostridium tetani menjadi penyebab utama infeksi ini. Spora dari bakteri ini ditemukan pada kotoran, debu dan feses hewan. Spora adalah agen reproduksi kecil yang diproduksi organisme tertentu. Bakteri ini tidak tahan terhadap lingkungan yang panas dan temperatur tinggi.

Seseorang dapat terinfeksi ketika spora ini masuk ke aliran darah melalui luka iris dan luka dalam. Spora bakteri kemudian menyebar ke sistem syaraf pusat dan memproduksi toksin yang kita sebut dengan tetanospasmin. Toksin ini adalah racun yang memblokade impuls syarar dari medula spinalis ke otot kemudian memicu spasme otot.

Infeksi tetanus ini sangat berkaitan dengan :

  1. Kecelakaan dengan perlukaan jaringan
  2. luka bakar
  3. luka tusuk, baik pisau, tertusuk paku, tato, jarum injeksi, kuku dan lainnya.
  4. luka yang terkontaminasi kotoran, feses dan saliva (ludah).
Baca Juga:  Jenis Spina Bifida : Meningokel, Myelomeningokel dan Okulta

Tetanus tidak menular dari orang ke orang. Infeksi ini sering terjadi pada lingkungan hangat, dengan banyak tanah serta populasi padat. Kasus yang lain berkaitan dengan : infeksi gigi, gigitan hewan dan serangga dan infeksi serta luka kronis.

Manifestasi Klinis Tetanus

Infeksi ini mengenai sistem syaraf yang mengendalikan otot dimana memicu kesulitan menelan. Gejala spasme dan kekakuan otot pada dagu, perut, dada, punggung dan leherpun dapat terjadi. Gejala lain dari infeksi tetanus ini adalah :

  1. Berkeringat dan demam
  2. denyut jantung cepat
  3. tekanan darah tinggi
  4. dapat kejang

Masa inkubasi yakni antara terpapar bakteri hingga muncul gejala pertama kali yakni sekitar 3-21 hari. Gejala biasanya terlihat pada hari ke 14, setelah infeksi awal. Infeksi ini terjadi sangat cepat setelah terpapar dan apabila menunjukkan gejala berat, membutuhkan perawatan dirumah sakit serta memiliki prognosis yang buruk.

Pemeriksaan Tetanus

Pemeriksaan fisik untuk menilai infeksi ini meliputi kekauan otot dan spasme disertai nyeri. Berbeda dengan penyakit lain, infeksi ini tidak didiagnosis dengan pemeriksaan laboratorium. Namun pemeriksaan laboratorium tetap dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan lain dengan gejala serupa, seperti meningitis (infeksi bakteri pada lapisan meninges otak dan medula spinalis) atau infeksi rabies (infeksi virus yang menyebabkan pembengkakan otak).

Penilaian status imunisasi dilakukan. Anda berada pada resiko tinggi jika belum pernah diimunisasi atau tidak melakukan booster imunisasi.

Tatalaksana Tetanus

Pengobatan dan terapi bergantung dari derajat keparahan pasien infeksi ini biasanya diobati dengan berbagai terapi dan pengobatan, seperti :

  1. Antibiotik seperti penisilin untuk membunuh bakteri pada sistemik.
  2. muscle relaksan, untuk mengendalikan spasme otot
  3. TIG (Tetanus imunoglobulin) untuk menetralkan toksin bakteria yang muncul dalam tubuh.
  4. vaksint tetanus diberikan selama pengobatan.
  5. membersihkan luka dari kotoran dan sumber bakteria.
Baca Juga:  Kesemutan Kaki dan Tangan : Gejala hingga Pengobatan

Pada beberapa kasus, diperlukan tindakan pembedahan berupa debridemen untuk membuang jaringan terinfeksi dan jaringan yang mati. Jika pasien kesulitan menelan dan bernafas, maka dibutuhkan ventilator untuk membantu pernafasan. Ventilator adalah mesin yang memindahkan udara masuk dan keluar dari paru-paru menggantikan inspirasi dan ekspirasi pada pasien gagal nafas.

Pencegahan Tetanus

Vaksinasi adalah langkah terbaik untuk mencegah infeksi ini. Di Amerika Serikat, vaksin ini diberikan pada anak dengan bentukm DPT (difteria, tetanus dan pertusis). Vaksin ini akan melindungi anak dari difteri, pertusis dan tetanus. Meskipun tidak melindungi seumur hidup. Anak membutuhkan boster pada usia 11-12 tahun.

Saat dewasa, anak membutuhkan vaksin booster yang disebut dengan Td vaksin (untuk tetanus dan difteria) setiap 10 tahun setelahnya. Pengobatan teratur, cepat dan membersihkan luka dengan baik dapat mencehan infeksi ini. Jika anda terluka dan terkontaminasi dengan tanah, maka segera hubungi dokter segera karena berisiko tinggi terkena infeksi ini.

Komplikasi Tetanus

Spasme otot yang berat dari infeksi ini adalah komplikasi yang berat, kadang disertai dengan :

  1. Abnormalitas ritme jantung
  2. patah tulang dan patah spina karena kejang dan spasme otot
  3. infeksi sekunder dan pneumonia
  4. masalah bernafas karena spasme pada plika vokalis (laringospasme) dan spasme pada otot yang mengendalikan pernafasan.
  5. kerusakan otak karena iskemia kekurangan oksigen

Oleh: dr. M. Wiwid Santiko
Yogyakarta, 21 Juli 2017

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *