Mastoiditis : Penyebab, Gejala dan Pengobatan

mastoiditis

Mastoiditis adalah adanya peradangan pada tulang mastoid, yang berada di telinga dalam dan sekilas tidak terlihat secara jelas tanda-tanda infeksi. Penyebab paling sering dari mastoiditis ini adalah infesi telinga tengah yang tidak diobati. Penyakit ini dapat mengancam jiwa sehigga dibutuhkan pengobatan awal terutama saat infeksi berat dan membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Salah satu struktur di telinga dalam adalah tulang mastoid. Meskipun disebut tulang, mastoid tidak seperti struktur tulang di tubuh. Dia terbentuk seperti kantung udara, berongga seperti busa, dan tidak keras serta tidak padat sepertihalnya tulang-tulang lain.

Bacaan Lainnya

Tulang mastoid menerima udara dari berbagai bagian telinga, seperti saluran eustasius, untuk dapat berfungsi dengan baik. Saluran eustasius menghubungkan telinga tengah dengan tenggorokan. Jika infeksi dari telinga tengah terjadi, dan menyumbat saluran eustasius ini, maka infeksi dapat menyebar ke tulang mastoid. Infeksi serius ini dikenal dengan infeksi tulang mastoid atau mastoiditis.

Apa saja Penyebab Mastoiditis?

Peyebab paling sering dari mastoiditis adalah infeksi telinga tengah yang tidak diobati dengan baik. Infeksi ini menyebar ke telinga dalam, dan menginvasi kantung tulang mastoid, tanpa pengobatan. Ini dapat menyebabkan tulang mastoid hancur. Kejadiannya lebih sering ditemukan pada anak-anak, dan dewasa.

Bagaimana Gejala Mastoiditis?

Tanda dan gejala dari enyakit ini mirip dengan gejala infeksi telinga. Gejala tersebut meliputi :

  1. muncul sekret dari telinga yang terkena disertai nyeri telinga.
  2. penderita demam, dan pusing
  3. terjadi penurunan pendengaran pada telinga yang terkena.
  4. muncul kemerahan, pembengkakan dan nyeri tekan dibelakang telinga yang terkena (nyeri tekan area prosesus mastoid).
Baca Juga:  Gingivitis atau Radang Gusi Bengkak : Gejala hingga Pengobatan

Pada beberapa kasus, penakit ini dapat menjadi abses otak dan komplikasi lainnya di tengkorak. Gejala kondisi ini meliputi nyeri kepala yang sangat berat, dan pembengkakan di belakang mata. Pembengkakan ini disebut dengan papilledema.

Bagaimana Pemeriksaan Mastoiditis?

Prinsipnya, apabila anada memiliki gejala infeksi telinga, dokter akan memeriksa telinga dan kepala anda untuk menentukan apakah infeksi tersebut sudah menyebar ke tulang mastoid atau belum.

Tulang mastoid sendiri terletak di belakang telinga, dan tidak akan mudah melihat tanda infeksi disana. Pemeriksaan yang dapat dilakukan biasanya berupa pemeriksaan yang mengkonfirmasi diagnosis. Pemeriksaan tersebut meliputi:

  1. pemeriksaan sel darah putih untuk melihat adanya infeksi bila kadarnya meningkat.
  2. pemeriksaan CTscan telinga dan kepala
  3. Pemeriksaan X-ray tengkorak dengan berbagai posisi.
  4. Pemeriksaan MRI pada telinga dan kepala penderita.

Prinsipnya, jika pemeriksaan untuk mengkonfirmasi dan menegakkan diagnosis mastoiditis, maka dokter akan memeriksa pungsi lumbal cairan serebrospinal juga. Pemeriksaan ini digunakan jika dicurigai infeksi terdapat pada kolum spinal penderita.

Bagaimana Pengobatan Mastoiditis?

Penyakit ini sangat mengancam jiwa. Pengobatan awal dibutuhkan terutama pada infeksi berat dan perlu hospitalisasi. Penderita akan diberikan antibiotic melalui vena di tangan atau jalur intravena. Antibiotic oral dapat diberikan pada pasien rawat jalan untuk beberapa hari setelah meninggalkan rumah sakit.

Jika infeksi tidak membaik dengan pengobatan antibiotic, maka tindakan pembedahan dapat dilakukan. Tindakan pembedahan meliputi pengambilan bagian tulang mastoid untuk mendrainase infeksi. Dokter juga akan mendrainase telinga tengah, mengeluarkan cairan pus disana untuk menuntaskan pengobatan.

Untuk Pencegahannya dengan melakukan pengobatan tuntas. Pemberian antibitotik setidaknya selama 7-10 hari.

Pengobatannya pun relative sulit karena tulang mastoid terletak di belakang dan bagian telinga dalam. Masalah serius kesehatan terjadi apabila tidak diobati secara efektif dan memicu kerusakan tulang mastoid. Selain itu dapat memicu beberapa komplikasi seperti:

  1. Vertigo dan pusing berputar
  2. terdapat paralisis pada wajah
  3. penurunan pendengaran pada telinga yang terdekat
  4. infeksi meninges (meningitis), infeksi bakteri di membrane yang menutupi otak dan medulla spinalis.
  5. terdapat abses epidural dan abses otak, yakni terkumpulnya pus nanah di otak dan medulla spinalis.
  6. terjadi sepsis sistemik, dimana menyearnya infeksi ke seluruh bagian tubuh.
Baca Juga:  Ketahui Cara Membersihkan Telinga dengan Tepat dan Aman

Demikian yang dapat kami sampaikan, ditulis dengan sepenuh hati, Salam DokterMuslim.com

Oleh: dr. M. Wiwid Santiko
Yogyakarta, 9 Juni 2017

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *