Ruptur Uteri

DEFINISI

Ruptur uteri adalah separasi utuh dari dinding uterus pada saat hamil dengan atau tanpa ekspulsi dari fetus yang sangat membahayakan nyawa ibu, fetus atau keduanya. Ruptur dapat terjadi inkomplit (tanpa melibatkan peritoneum) atau komplit (Melibatkan peritoneum visceral).


MANIFESTASI KLINIS

Tanda dan gejala dari ruptur uteri adalah nyeri perut, perdarahan vagina yang masif dan uterus berkontraksi. Ruptur dapat terjadi selama melahirkan atau sebelum melahirkan.

Bacaan Lainnya

Diagnosis di konfirmasi dengan eksprolasi surgeri uterus dan mengidentifikasi sisanya.

Faktor risiko yang dapat terjadi seperti riwayat incisi di uterus, myomectomy, dan stimulasi oksitosin yang berlebih. Faktor risiko lainnya yang dapat memicu adalah grand multiparity dan distensi dari uterus.

Scar fundus uteri vertikal 20 kali lebih mudah ruptur dibandingkan low segment incision. Maternal dan perinatal mortality lebih tinggi pada vertical incision ruptur.


TATALAKSANA

Tatalaksana dari ruptur uteri dengan surgical segera. SC emergensi dilakukan apabila fetus masih imperatif. Reparasi uterus juga di lakukan pada ibu yang kondisinya stabil dan menginginkan kehamilan selanjutnya.

Histerektomi dilakukan pada pasien yang tidak stabil, dan sudah tidak menginginkan kehamilan selanjutnya.


REFERENSI

Eimar, PS. Et Al. 2005. Kaplan Medicine USMLE Step 2 CK, Lecture Note Obstetrics and Gynecology. 2005-2006 edition. Kaplan Inc.

Baca Juga:  Sindrom HELLP : Gejala, Kriteria, dan Tatalaksana

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *